Aku pun sangat memahami, begitupun juga engkau. Tapi aku tetap pada
tujuan utama. Ingat pertama kali kita berjumpa? Ingatkah engkau bahwa
sungguh tak ada yang berbeda? Tetap sama. Itulah yang kurasa.
Maaf, tak bermaksud untuk mengecewai, apalagi melukai. Hingga tulisan ini ditulis, semua tak kan merubahi. Waktu yang kan menjawabi. Dan tetap berusaha untuk apa yg kita ingini.
Maaf, tak bermaksud untuk mengecewai, apalagi melukai. Hingga tulisan ini ditulis, semua tak kan merubahi. Waktu yang kan menjawabi. Dan tetap berusaha untuk apa yg kita ingini.
Aku tak bermaksud merusak cerita. Ceritanya tetap sama, seperti sedia
kala. Kini ceritanya sudah berbeda. Orang-orang pun sudah bisa menduga.
Skenario apa ini? Siapa sutradaranya? Kenapa ceritanya jadi begini?
Ahh, mungkin di akhir cerita akan terasa indah. Seperti pada novel-novel best seler atau di film-film India atau Korea sekalipun. Tapi ini nyata. Terlalu sulit untuk menyeting kembali cerita-cerita di masa lalu.
Ahh, mungkin di akhir cerita akan terasa indah. Seperti pada novel-novel best seler atau di film-film India atau Korea sekalipun. Tapi ini nyata. Terlalu sulit untuk menyeting kembali cerita-cerita di masa lalu.
Inginku mengulang masa-masa seperti itu lagi denganmu, masa yang tak pernah terlewati, masa yang tak bakalan aku lupakan. Bersamamu. Kini aku yakin, pasti bisa meraihmu. Sebab aku yakin tak ada yang tak bisa di dunia ini.
Bagiku, sulit sekali untuk jatuh cinta. Kenapa setelah bertemu denganmu, aku bisa merasakan getaran itu. Apakah ini hanyalah bualan atau nafsu. Ahh, semoga saja kita jodoh dan bersatu kelak. Seperti yang tela kau ucapkan. Kalo memang jodoh, tak kan lari kemana, biarkan waktu yang menjawab. Oh, baiklah. Aku menunggumu.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda