Sabtu, 24 Juni 2017

Bergeraklah

Belum sempat tergapai segala apa yang dituju. Ini cita-cita yang berkesungguhan. Terserah nantinya akan jadi apa dan seperti apa. Tak tahu sebenarnya jalan ini dilangkah. Pokoknya tetap saja mesti harus bergerak. Ibaratkan perputaran bumi pada porosnya, jika bumi ini berhenti  bergerak mengitari sang matahari, tabrakan antar planet di galaksi bimasakti ini tak kan terhindari. Planet-planet akan bertabrakan dan saling menghantum satu dengan yang lainnya. Tentu ini akan membuat kehancuran bimasakti ini. Begitupun juga dengan manusia. Apabila manusia berhenti dan tidak bergerak melanjutkan perjuangan yang akan dicitakan, tentu akan membuat manusia semakin redup prestasi hidupnya, bahkan bisa menghancurkan kehidupannya.

Share: 

Minggu, 18 Juni 2017

2019, MTQ di Desa Sepok Laut

Sepok Laut adalah desa yang terletak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Desa ini merupakan desa pesisir yang potensi perikanannya sangat menjanjikan. Terbukti, banyaknya hasil panen tambak ikan yang hampir berpuluh ton. Tak kalah menariknya, selain perikanan, perkebunan sawit pun sudah ada di daerah ini. Terbukti dengan dibabatnya sebagian hutan daerah Sepok Laut ini. Meskipun itu atas persetujuan warga dan aparatur desa.
 
Share: 

Selasa, 13 Juni 2017

Misi Budaya Om Jack Ki Chan

Apa cuma saya yang merasa ketika nonton film Jack Ki Chan, rasanya hebat banget si om ini dengan segala macam atraksi dan adegan yang sangat memukau. Bahkan, sedari waktu kecil memang sering nonton film-film Jack Ki Chan. Banyak banget film nya, dan saya rasa entah judul dan bagaimana jalan cerita film-filmnya dahulu yang pernah saya tonton.

Sumber disini

Artis papan atas negeri Cina ini yang juga termasuk salah satu aktor termahal di dunia, hampir tiap tahun akan ada film terbarunya. Tentu kita sudah tahu dan sering nonton film-filmnya yang memukau itu. 

Saya pernah baca berita di Pontianak Post di tahun 2011 silam, disitu diberitakan tentang om Jack Ki Chan, tidak akan memainkan film yang bergenre kekerasan lagi. “Dunia ini sudah keras, kenapa pula harus menyajikan adegan-adegan kekerasan dan peperangan pada film-film”. Kata beliau, sebagaimana yang pernah saya ingat ketika membaca koran di waktu pagi itu. 

Adapun beberapa cerita filmnya yang mengampanyekan pentingnya warisan budaya leluhur untuk dirawat dan dijaga kelestariannya agar tak punah. Sebut saja ada film Chinese Zodiac (2012), Dragon Blade (2015), dan Kungfu Yoga (2017). Ini beberapa film yang baru-baru ini saya tonton sekaligus dengan jalan cerita yang “agak sama”. Dalam artian, sama-sama mengampanyekan pentingnya menjaga situs-situs sejarah peninggalan jaman dahulu kala.

Chinese Zodiac (2012)
Sumber disini
Di mulai dari film Chinese Zodiac (2012), film ini menceritan tentang penyelamatan warisan budaya Film dibuka dengan narasi tentang pendudukan tentara asing di Cina pada saat perang candu yaitu salah satunya menyerbu sebuah istana yang berhiaskan patung 12 kepala binatang yang melambangkan zodiac Cina. Dalam zodiac Cina atau biasanya dikenal dengan istilah Shio mempunyai simbol binatang antara lain tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Patung-patung ini diambil sebagai harta rampasan perang oleh perwira-perwiranya. Pada akhirnya patung-patung tersebut tersebar ke seluruh pelosok negeri atau hilang tidak ketahuan rimbanya.

Para kolektor barang antik memperebutkan kepala patung-patung tersebut dan berani membayar mahal untuk mendapatkannya baik melalui lelang atau berburu langsung. Lawrence (Oliver Platt) pemilik perusahaan MP berani membayar tinggi orang untuk menemukan patung-patung yang masih belum diketahui keberadaannya dan orang tersebut adalah JC (Jacky Chan). Kontrak dengan bayaran yang mahal untuk mencari 5 buah patung diterima oleh JC. Kelima patung tersebut adalah kepala ayam, tikus, ular, kambing dan Naga. Apalagi dengan iming-iming bila menemukan lengkap kelimanya maka bonus dengan menambahkan angka nol pada digit terakhir bayarannya.

Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah benda-benda antik atau pusaka sebuah negara sebaiknya dikembalikan ke negara tersebut, bukan untuk diperjual belikan.

Dragon Blade (2015)
Sumber disini
Pada kisah Film Dragon Blade (2015) terlihat sebuah Roman Legion yang terperangkap dalam sebuah petualangan di China, mereka berpapasan dengan seorang pahlawan China yang dimainkan oleh Chan. Jackie Chan memerankan sebagai Huo An adalah seorang komandan Protection Squad dari Western Regions selama Dinasti Han. Sementara itu, seorang jenderal Romawi berada dalam pelarian, pada misinya untuk menyelamatkan Pangeran (Prince) hingga lolos sampai ke China. Kemudian mereka bergabung untuk melawan musuh besar yang akan mengancam dunia.

Pesan yang ingin disampaikan dalam film adalah bagaimana kita mengampanyekan perdamaian suatu dunia dan hidup berdampingan serta merawat dan menjaga segala tradisi dan hak kita sebagai manusia.

Kungfu Yoga (2017)
Sumber disini
Seorang professor arkeologi  Jack (Jackie Chan) bersama dengan dua asistennya yaitu Xiaoguang (Zhang Yixing) dan Naoumin (Miya Muqi) menemui professor arkeologi muda yaitu Ashmita (Disha Patani) yang berasal dari Insitute penelitian Museum palace Rajasthan, India. Ashmita bermaksud mengajak kerja sama Jack dalam penelitian kerajaan Magadha

Ashmita memberikan sebuah peta untuk diteliti oleh Jack bersama dengan Xiaoguang dan Naoumin. Keesokan harinya Jack mengajak Jones Lee (Aarif Rahman) untuk bergabung. Jones lalu diperkenalkan dengan Ashmita dan adiknya Kyra (Amyra Dastur). Setelah pertemuan tersebut, mereka bersama-sama pergi menuju pegunungan Kunlun.

Tiba di sana mereka memulai mencari harta karun peninggalan kerajaan Magadha. Ketika mereka berusaha untuk menemukan lokasi harta karun tersebut yang berada di bawah sungai, mereka kedatangan Randall (Sonu Sud) yang datang dari India bersama dengan anak buahnya yang sudah lama mengincar harta karun Magadha

Saat mereka berada di bawah lembah Jack bersama lainnya menemukan harta tersebut seketika Randall datang menghampiri terjadi perkelahian antara mereka. Hingga akhirnya Jack diikat bersama dengan lainnya. Sementara Randall pergi meninggalkan mereka dengan membawa berlian Magadha. Jack berusaha membebaskan diri hingga akhirnya Jack dan lainnya berhasil lolos dengan menyelami sungai agar dapat keluar dengan menahan nafas selama 7 menit. 

Dibawah kuil Amala terdapat sebuah kuil emas dan patung dewa Shiva yang cukup megah terbuat dari emas serta tulisan arkeolog mengenai pengobatan yang dibuang oleh anak buah Randall sehingga membuat Jack dan Ashmita marah sehingga terjadi perkelahian antara mereka. Tidak lama kemudian Kyra, Jones, Noumin, dan Xiaoguang datang membantu. Randall dan Jack berdua berduel seketika datang para pendeta datang lalu Jack menjelaskan kepada Randall bahwa kuil ini milik orang banyak sehingga Randall menyadari hal tersebut mereka pun berdamai.  

Pesan yang ingin disampaikan dalam film adalah hendaknya kita mesti menjaga warisan cagar budaya agar semua orang bisa melihat kemegahan dan keindahan kesenian pada zaman dahulu kala.





Share: 

Sabtu, 10 Juni 2017

Dering Hp

Dering HP
Oleh : Rahmat Menong

Gawat. Apa yang akan aku lakukan pada saat situasi seperti ini. Kepalaku seakan mau pecah tatkala memikirkan bagaimana mencari uang buat bayar langganan koran besok. Aku menatap rembulan dari kamar jendela. Kupandangi disekitar perkarangan rumah yang mana kala dirimbuni oleh pepohonan pisang. Nampak beberapa pohon yang sudah berbuah lebat. Ranum sekali pisangnya, rasanya ingin sekali aku mengambil dan mencicipinya. Sesekali aku dengar nyanyian jangkrik di malam hari yang juga menghiasi galaunya malam ini.
Share: 

Senin, 05 Juni 2017

Cerita Tentang Ramadan

Tak terasa puasa udah sepekan lebih dijalani. Susah senang tetap dijalani, namanya juga puasa. Tapi ada yang menarik bagi saya pribadi tentang puasa tahun ini. Boleh dong saya share pengalaman saya berpuasa di tahun ini. Pertama itu saya bisa menyambut puasa di hari pertama sampai ketiga bisa di rumah. Kedua, cuacanya sumpah mendukung banget, sangat berbeda cuaca untuk tiga tahun belakangan yang saya rasa cukup panas di Kota Pontianak.


Share: