Semilir sejuk angin yang berhembus dari rangkaian
sungai Kapuas. Langit-langit di jalan Veteran Pontianak memang tak mendukung.
Ya, hujan itu seakan mengerti, akan kelelahan kami (Kau, aku dan mereka) yang berdiam di kantor
sedari pagi. Selama ini, kami memang dirundung kebosanan yang tiada tara.
Datang dan pulang ke kantor seperti biasa. Ahh, sungguh sangat membosankan.
Hembusan angin musim hujan, mengalir menerpa di tepian gang-gang. Angin itu lalu, menyebar menciptakan kesejukan di sepanjang jalan Veteran. Hujan turun semakin deras. Suasana semakin terasa magis. Selain keindahan alam, kota khatulistiwa ini memiliki sejarah yang sangat menakjubkan. Apalagi kalau kisah tentang larinya hantu kuntilanak yang diusir dengan meriam oleh Sultan Pontianak dan para kawan-kawannya.
Maka seakan-akan aku tak percaya. Kini aku berada
di kota Khatulistiwa, sama dengan tidak percayanya ketika dulu untuk pertama
kalinya menginjakan kaki di kota ini.
Pepohonan di belakang rumahmu tampak mengigil. Pohon-pohon
itu seperti sekarat dalam kedinginan di musim penghujan. Angin menggoyangkan
ranting dan dahannya. Dedaunan pohon itupun berguguran kemana-mana. Ah, itulah
yang ku lihat di suasana waktu itu. dingin menerpa. Pulang kehujanan dan
terpaksa harus berteduh terlebih dahulu.
Ku kumpulkan segala rasa pada tulisan. Tak
memberikan celah sedikitpun untuk membuang rasa yang tak pernah ku mengerti. Walau
dirimu hanya bayang semu, dalam setiap mimpiku. Hujan yang selalu setia
menemaniku dan dalam khayal tentangmu. Walau diriku membenci hujan dan dirimu
yang menyukai hujan. Namun kita sama-sama menyukai pelangi setelah hujan. Ciee.
Sore itu hujan sangat deras. Aku terpaksa pulang dengan
badan basah kuyup. Dingin menyelimuti seluruh badan. Sudah menjadi kebiasaan
setiap waktu hujan kala sore tiba, aku sengaja pulang dalam hujan. Sengaja
berbasah-basah menikmati rintik hujan. Ini memang sudah menjadi kegemaranku mandi
dalam hujan. Walau tidak seperti masa kecil dulu, tapi apa salahnya melawan
hujan yang deras tersebut.
Hujan selalu membawa cerita sendu di setiap
tetesnya. Di sana, awan hitam menggelantung dengan muram siap menumpahkan
isinya. Hujan memiliki peran mengenai arti kesendirian, pengkhianatan,
terabaikan, dan setiap tetes air mata.
Bersambung.................
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda