Agak
berat pembahasan kali ini, tapi setidaknya saya bisa berbagi tentang berbagai
hal yang bisa saya ketahui. Terutama pada bidang filsafat dan ekonomi. Sebelum membahas
tentang apa itu Filsafat Ekonomi, terlebih dahulu kita sebutkan apa itu
filsafat dan apa itu ekonomi.
Kata
“filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan
“Shopia”.
Philos artinya cinta yang sangat mendalan, dan sophia artinya kearifan atau
kebijakan. Jadi arti filsafat secara harfiah adalah cinta yang sangat mendalam
terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu
pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat).
Sedangkan Pengertian Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.
Keempat, Relasi Tauhid dan Ekonomi, dikatakan lagi, kita seharusnya beriman, lalu kemudian kaya raya. Kita yang berimaan kepada Tuhan, seharusnya kaya raya.
Sedangkan Pengertian Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa.
Menurut
dosen saya, dalam ekonomi konvensional sumber daya alam itu terbatas dan kebutuhan
manusialah yang tidak terbatas. Sedangkan dalam ekonomi Islam, sumber daya alam
itu tidak terbatas dan kebutuhan manusialah yang terbatas.
Sambungnya
lagi, bahwa, bumi ini begitu luas, jika kita mencari dan berusaha terhadap apa
yang kita inginkan, maka pasti akan kita dapatkan. Sebaliknya, tentang sumber
daya alam yang tidak terbatas dan kebutuhann manusialah yang terbatas, bisa
dilogikan bahwa kebutuhan manusia itu memang terbatas, misalnya kita makan,
minum dan tidur, yang ada batasnya. Jika terlalu berlebihan, maka akan membawakan
dampak yang tidak baik.
Kembali
ke judul diatas, yaitu tentang Filsafat Ekonomi Islam, ini saya dapatkan ketika
saat kuliah di pagi tadi, sekitar pukul 11 siang tanggal 19 Januari 2016,
lengkap deh pokoknya, tanggal dan jamnya. Pada mata kuliah Filsafat Ekonomi
Islam.
Pertama,
yang dibahas adalah tentang Tujuan Hidup, mau dibawa kemana hidup kita ini. Hidup
ini tidak kekal dan kita pasti akan merasakan yang namanya kematian. Adapun inti
dari pembahasan tadi adalah, tujuan hidup adalah untuk beribadah, menghadapi
ujian, dan hidup ini sementara, jadi manfaatkanlah hidup ini dengan
sebaik-baiknya.
Kedua,
Yang Disukai Manusia, sudah barang tentu yang paling disukai manusia adalah
harta dan segala sebangsanya. Dalam kitab suci Al-quran, harta itu meliputi
hewan ternak dan apa-apa yang disukai manusia. Menurut dosen saya lagi, apa-apa
yang disukai manusia adalah harta, apapun itu. misalnya kita bekerja, maka
kerja itu adalah harta.
Ketiga,
Hakikat Manusia, bahwa pada dasarnya hidup ini jangan banyak mempelajari orang
lain, dan banyak-banyak mempelajari diri
sendiri. Intinya adalah kita harus banyak-banyak mengenali diri sendiri.
Keempat, Relasi Tauhid dan Ekonomi, dikatakan lagi, kita seharusnya beriman, lalu kemudian kaya raya. Kita yang berimaan kepada Tuhan, seharusnya kaya raya.
Kelima,
Konsumsi dalam Ekonomi Islam, dalam hal konsumsi sudah barang tentu apa-apa
yang kita konsumsi adalah berasal dari sumber-sumber yang halal, baik itu dari
asal maupun dari zatnya serta bagaimana cara kita memperolehnya.
Keenam,
Produksi dalam Ekonomi Islam, dalam hal produksi kita lagi-lagi menekankan
sesuatunya haruslah halalan toyyibah, dan hindari yang namannya penimbunan. Karena
penimbunan adalah sangat merusak pasar.
Ketujuh,
Distribusi dalam Ekonomi Islam, sepertinya bagi saya distribusi adalah satu
paket dengan konsumsi dan produksi. Haruslah halal, mendistribusikannya tepat
sasaran.
Kedelapan,
Keadilan dalam Ekonomi Islam, Islam sangat menjunjung tinggi yang namanya
keadilan, terlebih dalam hal ekonomi. Maka dari itu, kita sebagai manusia
haruslah berbuat adil kepada lingkungan, setidaknya kita berbuat adil kepada
diri sendiri.
Kesimpulannya,
bahwa sesuai denga defenisi filsafat yaitu mencintai, sedangkan ekonomi yaitu
tentang mengatur urusan rumah tangga, dalam hal ini, bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Jadi menurut saya, tujuan mempelajari Filsafat Ekonomi Islam
adalah untuk mencintai pekerjaan kita, apapun propesi kita.
Waw, mainannya filsafat sudah.
BalasHapus