Saro'an, begitulah bahasa yg sering digunakan oleh masyarakat Sambas.
Khususnya di desa Matang Danau kecamatan Paloh. Sudah menjadi tradisi
bahwa ketika saat melaksanakannya, orang2 disini bergotong royong
membantu satu dengan yg lainnya.
Ketika ada warga kampung yg akan mengadakan resepsi pernikahan, semua warga berkumpul di rumah orang yg bakal melaksanakan resepsi tersebut. Mereka bermusyawarah tentang pembagian tugas2 untuk masing2 bidang pekerjaan.
Disini sebutannya Seksi. Ada seksi memasak nasi, seksi mencabut bulu ayam, seksi membuat kopi, seksi menyambut tamu dll. Kesemua itu terdapat 23 seksi. Mereka inilah yg bertanggung jawab utk mensukseskan acaranya.
Tapi tentunya, sebelum melaksanakan Saro'an ini, pihak lelaki sudah melamar si wanita. Nah, setelah diterima lamaran si lelaki tsbt, maka disetujuilah kapan waktu utk melaksanakan acara resepsinya.
Pun juga persatuan masyarakat disini sangatlah kuat. Mengapa saya katakan kuat persatuannya? Sebab sama sekali tuan rumah tidak dibebani dgn pekerjaan itu ini. Tidak sama sekali dibebani dgn segala tetek bengek. Semua yg menghendel adalah warga kampung. Sementara tuan rumah atau keluarga mempelai cukup "diam saja".
Dan yg membuat saya salut adalah segala kebutuhan seperti beras, gula, ayam, dan kopi itu dibawakan orang dr rumahnya masing2. Nanti di catat apa2 saja yg di bawakan warga ke rumahnya tsbt. Dan ketika mereka akan melaksanakan Saro'an, seperti itu juga yg di bawa di rumah orang tersebut.
Itu saja sih catatan dr pengamatan saya utk acara Saro'an. Dan saya berkomitmen utk mempelajari lebih mendalam ttg budaya Sambas. Semoga dimudahkan amin. Namun dikarenakan terkendala waktu, apa boleh buat. Sekedarnya sajalah. Maaf bila ada kata salah. Hanya belajar menulis.
Catatan hari ini. Sabtu 22 Agustus 2015 di Desa Matang Danau,
Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar. KKL Integratif IAIN
Pontianak.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda