Jumat, 19 Februari 2016

Semuanya Karena Uang (2)

Karena bukan orang lain yang menentukan masa depan kita, tapi kitalah yang harus mengaisnya sendiri. Bukan dari gelar kampus, dosen, atau dari apapun itu. Semua bisa dicari, kecuali kita hanya berdiam diri dan berpangku tangan.



Siapa lagi yang akan menolong kita? Selain diri sendiri.
Siapa lagi yang akan menjadi pelipur lara? Kecuali diri sendiri.
Dan siapa lagi yang akan dijadikan tempat curhat? Kecuali dengan menuliskannya.

Karena saya sudah siap dengan semua ini. Ya, jalani sajalah. Toh emang itu kesalahan saya sendiri, kenapa tidak mempersiapkan duitnya sedari kemaren2.

"Emang kenape kau tadak bayar"?
"Emang kau tak punye kawan ke, untuk minjam duet'?

Itu kalimat mustajab, supaya saya lebih kuat lagi dalam berusaha.
Itu kalimat sakti, yang akan mendorong saya untuk semakin kaya.
Liat saja saatnya. Saat dimana, engkau terpaksa mengaca. Mengaca karena sudah, memotivasi saya.  

Saya adalah apa yang Anda pikirkan. Sesuai dengan slogan yang selalu tertempel di dinding itu. Anda Sopan kami pun segan. Anda sopan pada saya, maka saya pun lebih sopan pada Anda.
Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda