Karena bukan orang lain yang menentukan masa depan kita, tapi kitalah
yang harus mengaisnya sendiri. Bukan dari gelar kampus, dosen, atau
dari apapun itu. Semua bisa dicari, kecuali kita hanya berdiam diri dan
berpangku tangan.
Siapa lagi yang akan menolong kita? Selain diri sendiri.
Siapa lagi yang akan menjadi pelipur lara? Kecuali diri sendiri.
Dan siapa lagi yang akan dijadikan tempat curhat? Kecuali dengan menuliskannya.
Karena saya sudah siap dengan semua ini. Ya, jalani sajalah. Toh emang
itu kesalahan saya sendiri, kenapa tidak mempersiapkan duitnya sedari
kemaren2.
"Emang kenape kau tadak bayar"?
"Emang kau tak punye kawan ke, untuk minjam duet'?
"Emang kau tak punye kawan ke, untuk minjam duet'?
Itu kalimat mustajab, supaya saya lebih kuat lagi dalam berusaha.
Itu kalimat sakti, yang akan mendorong saya untuk semakin kaya.
Itu kalimat sakti, yang akan mendorong saya untuk semakin kaya.
Liat saja saatnya. Saat dimana, engkau terpaksa mengaca. Mengaca karena sudah, memotivasi saya.
Saya adalah apa yang Anda pikirkan. Sesuai dengan slogan yang selalu
tertempel di dinding itu. Anda Sopan kami pun segan. Anda sopan pada
saya, maka saya pun lebih sopan pada Anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda