Ini
loh ketika saat pertama masuk kuliah. Bagi saya sih pengalaman ini biasa-biasa
saja. Selain saya sudah lama tahu komplek IAIN Pontianak ini. Kurang lebih sekitar
tiga tahunan. Mau tidak mau saya sudah mengenal cukup lama tentang kampus ini.
Kebetulan sekolah Aliyah saya adalah Lab School-nya IAIN, dan juga satu komplek
dengan kampus ini. jadilah dalam satu kampus, terdapat satu sekolah. Tapi
sekarang sekolah saya udah jadi MAN 3 Pontianak, dengan begitu, tak ada lagi
Lab School IAIN Pontianak.
Wah-wah, saya tidak menceritakan tentang pengalaman saya selama sekolah dulu ya. Hehe. Tapi saya hanya sedikit berbagi tentang dimana saat saya pertama kali menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa merupakan ajang aktualisasi diri untuk mengembangkan bakat dan ilmu kita supaya menjadi lebih baik lagi. Tak heran bila mahasiswa ini, diatas siswa. Coba perhatikan kalimatnya, ada “Maha” nya itu loh, hehe. Maha Keren.
Tapi
saya kurang sepakat dengan kata “Mahasiswa”. Bagi saya, cukuplah disebut dengan
istilah Pelajar. Mau itu Siswa ataupun Mahasiswa sebut sajalah dengan sebutan
Pelajar. Tentu kita sudah tahu dengan istilah “Student”. Istilah bahasa
Inggris ini, bisa digunakan siswa sekolah ataupun mahasiswa yang sedang belajar
di Perguruan Tinggi. Artinya sama, yaitu, sama-sama Pelajar. Pelajar adalah
orang yang ingin belajar dimana dan sampai kapan pun ia berada.
Nabi
Muhammad Saw berkata. “Menuntutlah ilmu wajib dari sejak buaian, hingga di
liang lahat”. Juga ada perkataan Nabi, “Tuntulah ilmu hingga kenegeri Cina”.
Nabi mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya untuk sebuah ilmu.
Firman
Allah SWT. “Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
dan berilmu untuk beberapa deraja”. Ya, sesungguhnya Allah akan mengangkat
derajat orang yang beriman dan berilmu. Apakah sama orang yang tahu dengan
orang yang tidak tahu.
Ah, kok
saya jadi ceramah kayak gini sih. Ya, udah kembali ke pembahasan diatas.
Pertama, kali duduk kuliah itu, cukup ramai kawan-kawan yang dari berbagai
daerah. Ya, kalo masih sekolah, palingan kawan sekitaran kota Pontianak
sajakan. Tapi berbeda banget, begitu banyak saya kenali kawan-kawan yang
berasal dari berbagai penjuru di planet bumi ini. Hihi.
Saya
bisa mengenal teman-teman dari Sambas, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Ngabang dan
lain sebagainya. Saya mengira, kalo kuliah itu sama dengan kayak waktu kita
sekolah dulu, tapi sebagaimana yang saya rasakan hingga saat ini, kuliah itu,
lebih asyik dan menyenangkan ketimbang kita sekolah dulu.
Tapi
kalo menurut pribadi saya, waktu sekolah dulu, pernah kita diajarin untuk
membuat makalah berbahasa Inggris, lalu kita presentasikan pula dengan bahasa
Inggris. Ya, kalo di pikir-pikir, sekolah dan kuliah sama-sama enak. Haha. Enak
disaat pulangnya cepat, haha.
Pas
pertama masuk di kelas, kita disibukan dengan berbagai macam administrasi yang
harus diselesaikan. KRS-lah yang harus segera dibuat, belum lagi kegiatan
Orientasi kampus bagi mahasiswa baru yang belum kelar, dengan berjuta ragam
sibuknya. Dan satu lagi, saya juga mendapati “sales” organisasi dan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang secara tiba-tiba masuk ke kelas. Semacam bujukan,
agar saya dan kawan-kawan sekelas, berkenan masuk di salah satu organisasi
kampus yang ditawarkan oleh abang-abang dan kakak-kakak yang imut waktu itu.
Kurang
lebih sekitar 38 atau kalo digenapkan menjadi sekitaran 40 orang kami dalam
sekelas. Kebetulan diangkatan kami (tahun 2012), bagi mahasiswa jurusan Ekonomi
Islamnya terbagi menjadi empat kelas. Ada kelas A, B, C dan D. Nah, kalo saya
berada di kelas B. Kelas B, berjumlah sekitar 40 mahasiswa.
Sumpah
bro, pertama masuk kelas ini, yang saya kenalin hanyalah Khairul doang. Teman
sekampung saya. Adapun teman lagi, pernah saya liat diwaktu Aliyah dulu, cewek
yang bernama Uwli Albab. Saya kenal dia. Dia cewek yang cerdas, alumni MAN 2
Pontianak, di jurusan IPA, hehe. Berarti hanya dua orang doang dong yang saya
kenali. Selebihnya, saya gunakan rumus SKSD (Sok Kenal Sok Dekat), hingga
akhirnya dan sampai saat ini, kita berteman selamnya dan sampai kapanpun.
Samini
adalah cewek yang duduk disamping, dimana tatkala tak ada bangku lagi, dengan
terpaksa dia duduk disini, disamping saya bro. Dan dialah teman sekelas cewek
pertama yang saya dapati nomor hapenya, tapi tidak sampai terjadi apa-apa,
jangan salah kira dulu, teman bro. Haha.
Bersambung.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda