Kamis, 17 November 2016

Pontianak Masa Kolonial

Pontianak Masa Kolonial       

Penulis Hasanuddin 271 halaman      

Buku ini menceritakan tentang Pontianak sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan di Kalimantan Barat melalui proses sejarah yang sangat dinamis, ketika terlibat dalam suatu lintas territorial dan interkasi lintas budaya terutama hubungan Arab, Bugis, Melayu, dan Cina telah memberi warna pada ideology dan sistim politik Kerajaan Pontianak, dan juga munculnya pengaruh Kolonial Belanda telah membawa dampak sosial, politik, ekonomi dan budaya. Eksploitasi Pemerintah Belanda melahirkan perubahan–perubahan baru dalam hubungan ekonomi, kekuasaan dan social. Terdapat interelasi yang dinamis antara perubahan struktur politik dan ekonomi terhadap perubahan social masyarakat di Pontianak dalam berbagai level.

Buku yang terdiri dari enam bab ini mengulas tentang Pontianak tempo dulu. Kota Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Barat mempunyai keunikan dengan kota-kota lainnya di Indonesia, karena letaknya digaris khatulistiwa dan tidak banyak kota yang memiliki pemandangan sungai. Pemandangan perahu besar dan kecil yang lalu lalang menyusuri sungai Kapuas di malam hari membuat suasana di tepi sungai terasa lengang dan keindahan lampu yang menghiasi kota menimbulkan kesan meriah bagi Pontianak yang dibelah oleh Sungai Kapuas sebagai salah satu sungai terbesar di Kalimantan dan terpanjang di Indonesia.

Pontianak sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan di Kalimantan Barat melalui proses sejarah yang sangat dinamis, ketika terlibat dalam suatu lintas teritorial dan interaksi antar budaya terutama hubungan Arab, Bugis, Melayu dan Cina telah memberi warna pada ideologi dan sistem politik kerajaan Pontianak. Munculnya pengaruh kolonial Belanda telah membawa dampak sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Eksploitasi pemerintah Belanda melahirkan perubahan-perubahan baru dalam hubungan ekonomi, kekuasaan dan sosial. Terdapat interelasi yang dinamis antara perubahan struktur politik dan ekonomi terhadap perubahan sosial masyarakat di pontianak dalam berbagai level.

Hubungan komunikasi melalui pelayaran niaga dan jaringan perdagangan antar pulau telah mendorong kaum pendatang golongan pedagang sebagai komunitas baru membentuk dan mendirikan perkampungan suku bangsa di Pontianak. Demikian pula hubungan Pontianak dengan daerah-daerah sekitarnya terutama Sambas, Mempawah, Landak, Sanggau, Matan dan Sukadana telah membawa kemajuan politik dan ekonomi Pontianak.

Perjalanan sejarah Pontianak merupakan sebuah pola hubungan yang kompleks, antara faktor-faktor supremasi kerabat kerajaan, gelombang perlawanan kongsi Cina, kekuatan diplomasi, sampai pada dinamika jalur pelayaran dan jaringan perdagangan hingga gerakan nasinalisme.


Buku ini sangat baik dibaca bagi yang pengen tahu tentang Pontianak di masa kolonial. Itu aja dulu tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat. 
Share: 

8 komentar:

  1. Wah, Pontianak, ya? Cukup menarik juga sejarahnya. :)

    BalasHapus
  2. Aku suka baca. Pengen banget baca. Kayanya seru dan menarik. Aku suka banget sama cerita historial. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip.. Karena sejarah, kita bisa banyak belajar berbagai hal.

      Hapus
  3. Kayanya buku ini emang cocok untuk yang mau tahu tentang Pontianak lebih dalam. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas.. Isinya sangat bnyak membahas berbagai hal ttg Pontianak.

      Hapus
  4. Tentu bukunya bagus mas.

    Saya penasaran mau membaca setiap halaman isi buku itu.

    Saya mencatat Bagain awal pada postingan ini untuk menguatkan pemahamannya..

    Saran : kedepan artikel ini diperbarui mas biar dapat pengunjung baru lagi loh.

    Makin mantep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas sarannya mas.Memang saya rasa banyak kekurangan di postingan saya ini, terutama pada keterangan buku dan penerbitnya yg belum saya tulisa.

      Hapus

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda