Gadis
Berjilbab Hitam
Oleh
: Rahmat Menong
Siang
tadi aku ditelepon oleh seorang sahabat
agar aku harus datang juga segera di kampus. Ya, hari ini ada administrasi
kampus yang harus diselesaikan segera. Karena bila tidak hari ini dikerjakan,
maka terlambat sudah untuk membuat perencaan kuliah. Itu adalah KRS atau lebih
dikenal dengan sebutan Kartu Rencana Studi (KRS), karena hari ini terakhir, maka aku harus buat.
Sebenarnya aku dan kawan-kawan udah kelar ngurusnya, tapi dikarenakan ada
kebijakan baru, maka mau tidak mau kami harus mengubah KRS kami tersebut.
![]() |
Foto disini |
Aku
mengiyakan dan akan segera datang di kampus. Sesampainya di kampus, aku dan
kawan-kawan juga pada sibuk pada urusan yang sangat penting di hari itu. Begitu
menyebalkan, kenapa tidak dari kemaren-kemaren coba. Kenapa harus hari ini yang
merupakan hari terakhir ngurusnya. Kalo sedari kemaren, mungkin kami tidak
harus tergopoh-gopoh seperti ini. Tapi aku sangat bersyukur, berkat kebijakan
yang seperti ini aku bisa mengambil satu mata kuliah yang diulang. Ya,
kebijakan ini memang khusus bagi mahasiswa yang akan mengulang di mata kuliah
yang akan diulang.
Setelah
urus sana sini dan menyelesaikan segalanya yang berhubungan dengan KRS. Ya,
alhamdulillah udah selesai, dan tinggal minta tanda tangan dosen lagi, setelah
itu beres res res. Pulang. Di rumah akan banyak pekerjaan yang harus aku
selesaikan.
Belum
juga aku masuk diruangan dosen, ternyata di dalam ruangannya begitu banyak
mahasiswa-mahasiswa yang juga sedang menunggu dosen tersebut. Setelah mendapat
informasi, ternyata dosen yang kami tunggu ini sedang ada tamu dan dengan
senang hati seperti biasanya aku harus menunggu dosen tersebut. Aku berdiri
ditengah-tengah ruangan dosen.
Disaat
menunggu dosen untuk meminta tanda tangan, aku dan kawan-kawan yang lain serta
beberapa kawan mahasiswa yang tidak ku kenalin juga rame menunggu. Tujuan kami
sama, yaitu bertemu dengan sang dosen, tetapi tujuannya tentu ada yang berbeda.
Kalo aku dan kawan kelas, jelas, yaitu minta tanda tangan dosen.
Disaat
yang bersamaan, tepat dihadapan ku. Seorang gadis yang mengenakan baju putih
dan dan celana hitam. Serta dengan jilbab hitamnya. Dia menatapku dengan senyum
dan tersipu malu. Aku tahu dia juga menunggu sang dosen. Ya, kami sama-sama
menunggu dosen tersebut.
Gadis
itu kemudian bertanya santai kepadaku. Perkiraanku, gadis ini mahasiswa baru di
kampusku, tapi setelah aku tanyai lebih lanjut, ternyata dia adik semester
lebih dua tahun dari ku. Ya, bisa dibilang aku senior dan dia juniorku.
Tentunya kami juga berada di jurusan yang sama pula. Hihi.
“Abang
disini mau apa?” Tanya dia.
“Oh, ini lagi nunggu pak dosen itu”
“Oh kalo begitu sama dong Bang”
“Iya, emang adik disini, juga mau apa?”
“Ini
lagi mau ngurus surat berkas-berkas cuti kuliah Bang”
“Loh
kok cuti? Kenapa harus cuti dek? Tanyaku penasaran.
“Iya
Bang, lagian kitakan terlambat bayar daftar ulang dan lagian pula daftar
ulangnya pun sudah ditutup. Saya ingin kerja dulu. Nanti kalo ada uang,
InsyaAllah saya bakalan lanjut kuliah lagi”. Jawabnya dengan polos.
“Tapi
beneran mau cuti? Apa tidak menyesal, banyak loh orang-orang pada menyesal
karena mereka berhenti kuliah. Walaupun mereka udah kaya”.
“Adik
saya banyak Bang, dan saya merupakan anak tertua di keluarga. Dan lagian pula,
orang tua saya sudah tua. Malah adik-adik sekolah semua. Mosok saya juga harus
membebani orang tua!”.
“Hmm, ngomong-ngomong kenapa gak daftar
beasiswa?” .
“Belum pernah Bang. Abang sendiri gimana,
apakah pernah dapat beasiswa?”
“Oh.
Belum pernah dapet dik. Hehe. Emang biasalah, ada orang yang orang tuanya mampu
untuk menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, eh malah anaknya yang bertingkah.
Juga berapa banyak teman-teman kita yang ingin belajar dan juga ingin merasakan
seperti kita. Tapi mereka tidak merasakan kesempatan itu. bersyukurlah bagi
yang pernah merasakan masa-masa seperti ini. Walaupun ada orang yang
beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting”.
“Iya
Bang, tapi kalo ngomong-ngomong tentang beasiswa. Abang tahu banyak ya?
“Kan
banyak tiap tahunnya info beasiswa. Tinggal kita aja yang aktif cari info. Coba
dulu deh berusaha, supaya tidak cuti kuliahnya. Kuliah itukan kesempatan yang
tak berharga, kalo mau kerja mah, tak akan ada habisnya. Dimanapun kita bisa
bekerja”.
“Tapi
tekat saya sudah bulat bang, saya ingin cuti kuliah dulu dan kerja selama cuti
kuliah dan nanti kalo ada uang saya mau lanjut kuliah lagi”.
Disaat
yang bersamaan. Ternyata bukan hanya aku saja, yang tidak mampu untuk daftar
ulang. Walaupun masih bisa aku atasi, yakni dengan meminjam uang buat daftar
ulang dan sampai saat ini hutang itu belum sempat terbayar. Mudah-mudahan aku
punya rejeki yang banyak untuk bayar hutang. Kemaren, aku hampir saja di drout
out dari kampus. karena di kampus kami, bagi yang terlambat atau tidak
membayar biaya semester kuliahnya, maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap
sedang cuti.
Tentunya
setiap mahasiswa punya alasan tersendiri untuk berhenti kuliah. Ada yang sudah
bosan, ada yang karena patah hati, galau. Tapi tidak untuk gadis berjilbab
hitam ini. Dia ingin sekali melanjutkan kuliahnya, belajar bersama teman-teman,
meraih cita setinggi langit dan menggapai segala mimpi dari pendidikannya.
Makanya, setelah bekerja dan banyak dapat uang, dia pasti akan melanjutkan
pendidikannya di kampus kami tercinta ini.
Aku
pun berpikir sejenak. Terkadang kita harus banyak mendengar dan melihat di
sekitar kita. Ya, mendengarkan cerita orang-orang disekitar kita. Melihat orang
yang dibawa. Sesekali lihatlah pasir dan berhentilah sejenak melihat awan. Agar
kita tahu, ternyata masalah hidup bukan hanya kita saja. Ternyata banyak diluar
yang perlu kita ambil hikmahnya. Lihatlah orang yang lebih parah dari kita,
maka syukur akan menghampiri.
Nah,
buat kalian yang selalu mengeluh capek karena tugas kuliah, capek karena harus
bolak balik ke perpustakaan, capek karena hidup, galau karena putus pacaran
hingga ingin berhenti kuliah. Setidaknya cerita ini bisa kita jadikan renungan.
Ya, walaupun ceritanya sedikit tidak kalian pahami. Tapi hanya ini yang bisa
aku lakukan. Aku belum punya uang yang banyak buat ngebantu sesama. Aku nulis
aja dulu ya.
Percakapan
pun berhenti untuk selama-lamanya, manakala, ada teman disampingku mengajak
bicara. Diapun langsung menghilang dan satu yang aku sesali adalah menanyai
siapakah namanya si gerangan gadis tersebut. Hingga tulisan ini dibuat, aku tak
tahu siapa nama gerangan adik kelas tersebut. Yang ku tahu dia adalah gadis
berjilbab hitam.
Suasana
sore dengan hujan deras yang menyelimuti kampus. membuatku mengerti. Bahwa ini
hidup ini harus bersyukur dan bersyukur.
Bersyukurlah Sahabat.
Dalam hidup, ada yang jauh lebih melelahkan dibanding bolak-balik ke perpustakaan. :)
BalasHapuswkwkwk..
HapusSetuju. Hidup memang harus disyukuri. Napas juga termasuk rezeki.
BalasHapusBersyukur, maka nikmat akan bertambah..
HapusKalau rajin bersyukur, hidup pasti akan bahagia.
BalasHapusTepat sekali..
HapusDOWNLOAD $12,234 in 2 months Casino App?
BalasHapusLet me get it straight.
I dont care about sports. Shame on me but I dont even know the soccer rules.
I tried EVERYTHING from FOREX & stocks to internet systems and affiliate products.. I even made some money but then blew it all when the stock market went south.
I think I finally found it. Check It Out Today!!!