Saya mengeluh dengan tidak bisa
datangnya dosen bimbingan skripsi mana kala saya ingin konsultasi perihal
skripsi saya. Padahal jelas-jelas sudah saya tunggu sedari jam tujuh hingga jam
sembilan paginya, nyatanya beliau tetap juga tidak ada nongolnya.
Puncaknya saya pun sudah malas untuk datang ke kampus lagi. Barangkali kalo mengikuti peraturan, skripsi saya ini sudah enam bulan lebih dan belum juga ada kepastian kapan akan selesainya. Tentunya skripsi saya ini harus dibuat judul ulang.
Di depan kelas Kampus |
Puncaknya saya pun sudah malas untuk datang ke kampus lagi. Barangkali kalo mengikuti peraturan, skripsi saya ini sudah enam bulan lebih dan belum juga ada kepastian kapan akan selesainya. Tentunya skripsi saya ini harus dibuat judul ulang.
Teman-teman banyak yang sudah
nanya kapan sidang. Bahkan salah seorang dosen yang juga tetangga dengan saya
berucap, kalo makin lama nyelesaikan skripsi, berarti semakin lama juga kamu
akan nikah. Waduh semakin gelisah hati saya.
Teman satu angkatan juga pernah
bilang, satu hari saja menunda skripsi, berarti menunda satu hari untuk
menikah.
Waduh, emang apa hubungannya
antara skripsi dengan nikah? Bukankah begitu banyak orang yang menikah sambil
kuliah. Bahkan teman saya juga ada yang punya anak dua dan padahal dia juga masih
bimbingan skripsi seperti saya.
Satu persatu teman kelas banyak yang sudah selesai kuliahnya. |
Inilah saya dengan segala
kekurangannya. Saya masih kurang untuk memenej waktu saya. Disamping biaya
harus dicari sendiri, saya juga harus sibuk-sibuk cari duit untuk bayar hutang.
Orang tua saja dan adik serta
keluarga udah banyak yang pada tanya kapan wisudanya. Apabila dalam waktu
lebaran ini ternyata belum selesai skripsi saya, itu berarti saya harus
merelakan uang sembilan ratus ribu lagi untuk bayar daftar ulang.
Kasihan juga melihat kedua orang
tua terutama ayah yang bekerja keras buat menafkahi saya dan seluruh
anak-anaknya. Umur ayah juga sudah tua, sementara saya juga masih berleha-leha
dalam berbuat yang terbaik untuknya.
Sebenarnya apa yang telah saya
perbuat selama ini? saya rasa belum ada apa-apanya dalam berbuat untuk
membahagiakan kedua orang tua. Sehatkanlah kedua orang tua saya, sahabat mohon
doanya ya, semoga saja saya dipermudah dalam menulis skripsi dan tentunya dapat
pekerjaan yang saya inginkan. Wartawan adalah cita-cita saya.
Saya pun galau |
Karena wartawan itu adalah
penyampai berbagai informasi bagi masyarakat. Wartawan kerjanya di lapangan dan
itu sesuai dengan keinginan saya. Apalagi kegiatan kewartawanan itu berhubungan
dengan dunia kepenulisan. Pas banget bagi saya. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda