Anem mati. Ya, anem
mati. Sejak kapan anem mati? Sejak pukul delapan pagi hingga jam lima sore.
Sepekan berapa kali anem mati? Hari ini mati besok hidup lagi. Itu terjadi
sudah beberapa dalam sepekan ini. Anem
mati sudah menjadi hal yang biasa, terlebih bagi masyarakat Kalbar, khususnya
bagi masyarakat Pontianak dan sekitarnya.
Kita tak memungkiri, dengan keberadaan penduduk yang semakin tahun semakin bertambah. Belum lagi arus kedatangan penduduk dari luar, membuat persedian tenaga anem juga semakin terbagi-bagi ditiap-tiap rumah. Tiap-tiap daerah, sementara kapasitas tenaga anem hanya sedikit.
Masyarakat banyak
yang mengeluh, terlebih di media sosial perihal mereka mengelu kesah seringnya anem
mati (kalo saya pribadi cukup mengeluh dalam hati saya).
Tak mengapa untuk
sementara kita beli dulu anem dari negara tetangga. Malaysia. Kalo sudah siap
dan tenaga anemnya sudah baik, barulah kita gunakan sendiri anem di negeri kita
yang tercinta ini. anem sudah menjadi kebutuhan sehari-hari kita. Anem mati,
masyarakat galau dibuatnya.
Lalu bagaimana
dengan si Ledeng? Ledeng yang saya maksud adalah apalagi kalo perseteruan
antara Pak Sekda Kalbar dengan Pak Wali Kota Pontianak, tentang ledeng. Loh apa
sebabnya? Menurut koran lokal langganan saya, pak Wali Kota, agak bete`
mendengar pernyataan dari Pemprov Kalbar, “Mereka bilang. Tak ada air
bersih, tak ada rumah yang tersalurkan air bersih. Kita mau buktinya ke dia.
Makanya saya putuskan PLN di rumah dia,” ujar pak wali kota. Dan beberapa
penilaian hasil kinerja pemkot yang nol, sementara pak wali kan bekerja dengan
keras.
Ah, saya tak akan
membahas yang sudah banyak dibahas oleh kebanyakan media. Syukur-syukur kita
masih punya jaringan listrik di desa kita. Sementara begitu banyak desa atau
daerah yang belum teraliri listrik. Mengapa kita harus memarah pada PLN? Wong
kapasitas mesin dan bahan bakarnya terbatas, belum lagi banyaknya yang belum
bayar tunggakan tagihan listrinya. Bukankah listrik itu disubsidi pemerintah?
Walau begitu,
marilah kita rawat anem dan ledeng di rumah kita. Bayar tepat waktu. Dan
usahakan agar kita tidak nunggak bayarnya, mudah-mudahan saja PLN dan PDAM bisa
mengerti, bahwa orang yang gak bayar itu, barangkali mereka harus membayar
hutang-hutangnya, walaupun bayarnya agak telat.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda