Pagi
buta sekitar jam tiga subuh. Suasana desa Sepok Laut Kecamatan Sungai Kakap
sudah ramai masyarakat yang beraktivitas. Baik orang dewasa sampai anak-anak
juga siap akan menaiki kapal berukuran besar. Tapi tujuan mereka subuh-subuh
dini hari bukan untuk pergi melaut, tapi mereka akan pergi ke Sungai Kakap. Ya.
Pagi sekali kami warga Sepok Laut berangkat untuk datang pada acara Robo`robo`.
Sungai
Kakap adalah kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Diketahui
bahwa, tradisi yang terbesar di Sungai Kakap ini telah dijadikan masyarakat
sebagai sarana untuk silaturahim dan ekonomi. Banyak handai taulan yang
berkumpul menyatu bila tradisi ini sedang berlangsung. Begitu pun juga dengan
para pedagangnya yang dapat mengais rejeki sebanyak-banyaknya. Bukan hanya itu
saja, tetapi banyak menyatukan seluruh elemen masyarakat.
Robo`
robo` merupakan event tahunan yang ada di Kecamatan Sungai Kakap. Bukan hanya
di daerah ini saja yang juga melaksanakan robo` robo`, di Kabupaten Mempawah
yang merupakan terbesar di Kalbar juga daerah lainnya yang tak kalah menariknya
untuk disaksikan.
Hampir
setiap tahunnya pada hari Rabu di bulan Syafar masyarakat Kecamatan Sungai
Kakap melaksanakan adat budaya Robo`-robo.
Robo` robo` ini pun sebagaimana yang sudah diketahui masyarakat Kalbar
adalah merupakan ciri dari budaya Bugis Kalbar. Namun hingga kini, setiap
melaksanakan adat ini, bukan hanya oleh suku Bugis saja, tetapi semua suku
masyarakat yang ada di Sungai Kakap ikut merayakannya. Ikut berbaur menjadi
satu. Itulah Indonesia dengan keanekaragamannya yang membuat dunia takjub akan
keindahan alamnya.
Saya
sendiri yang merupakan warga desa Sepok Laut, selalu hadir pada event Robo`
robo` ini. Event ini menyatukan berbagai macam element masyarakat. Bukan hanya
berdoa bersama saja, berbagai macam perlombaan juga menjadi daya tarik
masyarakat untuk datang dan melihat bagaimana robo` robo` ini dilaksanakan.
Perlu
diketahui begitu beragamnya suku yang ada di Kalbar ini membuat daerah ini
sangat kaya akan berbagai macam baik itu budaya, kuliner hingga tradisi-tradisi
yang sangat bisa dijadikan wisata yang ada di Kalbar ini.
Robo`
robo` adalah salah satu Objek Wisata Kalbar yang sudah dikenal oleh masyarakat
luas. Dengan adanya event budaya seperti ini, beragam masyarakat suku dan agama
berbaur bersama.
Menurut cerita
salah seorang tokoh yang berhasil saya tanyai, di Sungai Kakap, dahulunya acara
itu adalah acara tolak balak yang diadakan pada bulan Syafar. Penyebutan Robo`robo`
ini berasal dari beberapa dasar sebagai berikut:
Pertama,
Berasal dari nama hari yaitu rabu ( Rabu berasal dari bahasa arab yaitu Ar-bia’
/Raba’a) karena selenggarakan pada hari rabu minggu terakhir dalam safar (bulan
dalam kalender arab) jadi Rabu-rabu.
Kedua, Ketika
ada peristiwa jembatan roboh (ambruk) di dekat kuala Mempawah. Peristiwa
robohnya jembatan dikuala Mempawah itu menjadi bagian dari kombinasi penyebutan
Robo’-robo’ hingga yang kita dengar saat ini (dengan logat tekanan suara oleh
orang melayu) seperti, tidur=tido’, dapur=dapo’, dll. ditambah lagi pelaksanaan
pada hari Rabu.
Ketiga, Robo` robo`
mengambarkan situasi dan kondisi masyarakat dalam pelaksaanannya, sangat ramai,
beramai-ramai, penuh sesak dan hiruk pikuk.
Dalam agenda
Robo’ robo’ itu juga, banyak diselenggarakan kegiatan-kegiatan seperti pasar
rakyat, serta berbagai macam hiburan dan perlombaan. Adapun tujuan dari
diselenggarakannya ritual robo` robo` ini adalah masyarakat yang tinggal
khususnya di kawasan pesisir pantai memanjatkan syukur atas hasil alam yang
diperoleh serta meminta ampun dan pertolongan kepada Allah SWT, agar apa yang
pernah dan telah menimpa nabi pada zaman dahulu tidak menimpa mereka yang
berada dipinggir/dekat laut. Dengan memanjatkan doa untuk keselamatan secara
bersama-sama.
Diberitakan di
koran Suara Pemred Kalbar, edisi 18/12/14. Robo`robo` dilaksanakan dengan
meriah ditiga wilayah pesisir di Kalimantan Barat. Robo`robo` dilaksanakan pada
hari Rabu terakhir dibulan Syafar, Hijriah. Robo`robo` menandai kedatangan Empu
Daeng Manambon ke wilayah Mempawah. Yang selanjutnya mendirikan kesultanan
Amantubillah. Tiga wilayah yang menyelenggarakan Robo`robo`, yaitu Kota
Mempawah, Sungai Kakap di kabupaten Kubu Raya, dan warga di Delta Sungai Pawan.
Robo`robo` di
Kabupaten Mempawah. Di kota Mempawah, pelaksanaan tradisi Robo`robo` dihadiri
ribuan orang dan utusan dari berbagai keraton di Nusantara. Kegiatan napak
tilas kedatangan Opu Daeng Manambon menjadikan kuala Mempawah, ramai dipadati
pengunjung. Mempawah dalam bahasa Bugis mempang yang berarti tidak bisa ditenggelamkan,
dalam bahasa Dayak Sampau yang berarti asam biru mani.
Robo`robo` di
Kubu Raya. Tradisi Robo`robo` di kabupaten Kubu Raya digelar di tiga kecamatan.
Yaitu, kecamatan Sungai Kakap, Kubu, dan Teluk Pakedai. Selain sarana
melestarikan budaya leluhur, Robo-robo menjadi sarana menjalin silaturahmi
antar warga. Robo-robo diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan
masyarakat, pelajar dan pemerintah. Ada lomba sampan, kasidah dan lain-lain.
Robo’-robo’ di
Ketapang. Ratusan masyarakat dipinggiran sungai Pawan, Desa Kauman, kecamatan
Benua Kayong, turut melaksanakan ritual robo-robo. Mereka berkumpul menjadi
satu dengan hidangan makanan yang disajikan memanjang tepat dihadapannya.
Dimulai dengan membasahi daun andong, dilanjutkan dengan membaca doa selamat,
baik dihalaman depan rumah maupun dipinggiran sungai.
Rame ya. Ni kayak acara sedekah laut kalo di Pati, Jateng.. seru acaranya
BalasHapusIya mbak. Sepertinya sama juga.
HapusSeru banget deh kalo sempat hadir di event ini.
BalasHapusIya, jgn lupa ya datang. He.
HapusAku baru tahu ada acara seperti ini.
BalasHapusYaps.
BalasHapus