Senin, 13 Februari 2017

Saya dan Radio

Waktu pagi buta, saya dikejutkan dengan suara radio tetangga yang berbunyi begitu kencang. Aneh sekali suaranya, ternyata itu suara pas mau ada berita di RRI. Ya, kalian pasti tahu dong, pas RRI mau nyajikan berita, pasti ada musik khasnya itu loh. Saya kurang tahu apa nama musiknya, tapi musik itu sungguh menyentuh dan seandainya kalo saya lagi dengar nih, misalnya, pasti saya ingat keluarga di rumah.

Sumber disini
Itu kejadian waktu saya masih kecil. Saya ingat sekali. Di waktu di rumah ada radio, saya hanya dengar radio yang siarannya dangdut semua. Pokoknya lagunya dangdut. Radio Kenari Pontianak, ayah selalu buka saluran ini, apalagi ayah yang memang hobinya dangdut, sudah pasti setiap hari putar siaran radio ini.

Waktu SMP, ada satu radio favorit saya. Radio Primadona Pontianak. Cuman agak kebalikannya dari radio Kenari sih, di radio ini kebanyakan yang di putar lagu pop dan semua perihal tentang anak remaja gitu. Saya tentunya semakin suka dengar radio ini. Apalagi ada acara curhatnya itu, belum lagi pas lagi nunggu sms dibaca dan telepon kita diangkat. Duh senangnya serasa melayang-layang ke langit.

Pas SMA, kebetulan saya sekolahnya di kota. Tapi tetap yang selalu saya dengar itu radio Primadona itu. Hampir tiap pulang sekolah dengar radio, mau tidur dengar radio dan bangun tidur pun juga dengar radio.

Lagi semangat-semangat dan sibuknya kuliah saya ternyata sempatkan diri untuk dengarkan radio. Ya, walaupun dengarnya pas mau tidur dan waktu senggang saja. Mau bagaimana lagi waktu kuliah ini saya harus kerja dan juga ikut aktif di salah satu Club di kampus. Ya, pandai-pandai aja ngatur waktunya.

Dan yang tak kalah pentingnya radio itu pas waktu bulan puasa. Asyiknya nangkring radio pas mau adzan maghrib. Apalagi di detik-detik terakhir volume radio saya full kan demi dengar suara adzan. Suara adzan di radio menjadi penanda buka puasa dan penghibur manakala saat sedang menanti buka puasa. Meskipun terdengar banyak suara adzan di masjid-masjid, radio tetap saja jadi penanda. Haha.

Saya yakin radio tak kan lenyap di telan zaman. Zaman boleh berubah, tapi radio hingga kini tetap eksis di telinga pendengarnya. Terbukti beberapa tahun ini di kota Pontianak, banyak bermunculan radio-radio. Baik radio secara umum maupun radio yang bernapaskan Islam.

Belum lagi radio komunitas yang ada di kampus-kampus. Di kampus saya ada radio Prokom IAIN Pontianak. Untan juga ada. Belum lagi kampus lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Betapa senangnya manakala mendengar siaran pavorit. Saya pernah nelpon acara baca puisi di RRI Pro 2 Pontianak. Saya yakin, jangkauan RRI itu bukan hanya di Pontianak-Kubu Raya saja, tapi seluruh penjuru Kalbar dan Pulau Kalimantan kita ini. Widih. Suara pembacaan puisi yang saya ciptakan dan saya baca di dengar oleh rakyat sepulau Kalimantan. 

Dulu pas di laut pun saya dan paman juga dengar radio. Jadi ceritanya, pas udah menaruh rawai (alat penangkap ikan yang mempunyai ribuan kail/pancing) di laut dan membiarkan sejenak, kami pas waktu itu sempat-sempatnya dengar berita radio dan nelpon mbak-mbak penyiarnya. Pikir saya mungkin si mbak penyiar ini cantik gak ya? Ah, pasti cantik, dari suaranya saja sudah cantik, gimana dengan orangnya, pasti cantiklah. Pikir saya dalam hati waktu itu.

Ini sedikit pengalaman saya bersama radio. Radio selalu di hati dan tak kan pernah hilang oleh waktu. Selamat hari radio dunia. Eksis selalu buat radio-radio.
Share: 

17 komentar:

  1. Dulu suka banget dengar radio. Apalagi waktu ada siaran horor tiap malam jumat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iy, kalo malam jumat ada juga radio yg nyiaran tentang horor gitu.

      Hapus
  2. Yang paling dirindukan dari radio adalah ketika saling berkirim salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kirim salam lalu dibacain oleh penyiarnya. Duh, senangnya.

      Hapus
  3. Jadi inget jaman kuliah dan sma. Radio pokoknya is the best deh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jaman SMA suka banget denger radio.

      Hapus
  4. Aku denger radio sukanya pas waktu malem.

    BalasHapus
  5. Baru tau kalo ada Hari Radio.
    Hmm sudah lama ga dengerin radio neh, sekarang mau puter lagi tinggal liat di yutub sih :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iy, kok sekarang malah gak sempat dengar radio. Youtube sudah menjadi pilihan.

      Hapus

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda