Kamis, 29 Oktober 2015

Aku, Ibu dan Pengalama PPL

Tadi siang. Sibuk dengan berbagai aktivitas di kantor BAZNAS Kalbar. Dengan membagikan bantuan zakat kepada mustahik inilah, tiba-tiba ada seorang ibu2 yg bilang kepada bapak2 petugas Baznas. Bahwa katanya dia di tipu oleh orang utk bekerja di Pontianak. Nyatanya tidak diberi pekerjaan.

Dia dan suaminya di tipu. Ya, mereka dari Barjarmasin dan dijanjikan akan bekerja di Pontianak. Nyatanya mereka ditipu oleh orang tsbt. Alhasil mereka ditampung di Dinsos kalbar. Selama dua bulan inilah katanya kami berada di Dinsos. Dinsos menyarankan pada mereka utk meminta bantuan kepada Baznas kalbar. 


Datang kepada baznas dgn meminta bantuan utk pulang ke Barjarmasin. Dan alhamdulillah baznas pun membantu. Setelah diberi bantuan oleh Baznas, bapak2 petinggi baznas meminta saya utk mengantarnya di Dinsos. Langsung saja saya menyanggupinya. Di jalanan Ibu itu cerita banyak hal. Terutama sembilan anak yg telah di tinggalinya.
Lalu ibu itu berkata,
"adik tadi bekerja"?
"Gak saya magang bu".
"Kuliah dimana"?
"IAIN Pontianak bu".
Spontan ibu tadi berkata. "Dik saya punya anak gadis yg cantik. Kalo mau saya jodohkan adik dengan anak saya. Kebetulan anak saya sedang berkuliah di Barjarmasin".
Saya terdiam termangu. Sembari mengegas motor yg saya bawa tersebut. Ciee..
Saya langsung menyanggupinya untuk mengantar ibu tadi ke Dinsos Kalbar, dikarenakan sudah tidak ada lagi yang bisa mengantarnya. Ya, hanya saya saja. Terpaksa bro. Sebelum mengantarkan ibu tsbt. Cepat2 bapak2 petinggi Baznas bilang.
"Rahmat, nanti saja kamu di ruangan ini, bisa antar ibu ini ke Dinsos? Saya berpikir, sembari melirik kesana kemari. Sudah tak ada lagi yg bisa dan hanya saya saja. Baiklah.
"Bisa Pak".
Di parkiran Masjid Mujahidin.
"Maaf bu, mungkin saya agak pelan bawa motornya, saya sedang tidak enak badan. Badan saya terasa ngilu semua Bu".
"Oh.. Gak apa2 dik". Balas ibu tsbt.
Saya pun masih kurang yakin tentang keberadaan ibu ini sebenarnya. Apakah benar atau dia hanya..... Ah, itu prasangka buruk saja. Di jalananlah ibu ini banyak cerita ttg berbagai hal, termasuk tentang dirinya. Juga termasuk pada pembahasan sebelumnya (anak gadisnya itu loh hehe). Saya diminta untuk mengantarnya di Gang yang saya pun belum pernah masuk kesana. Saya curiga, jangan2 ibu ini perampok atau mau menculik saya (haha). Lagi2 itu prasangka buruk saya. Saya berpikir positif. Beliau hanya minta diberhentikan di pertengahan Gang di daerah Kota Baru, Pontianak. Saya bertanya.
"Lha, penampungan Dinsos Kalbarnya dimana bu"?
"Disitu dekat kok".
Tanpa berbasa-basi lagi, dan badan pun memang sudah sangat lemah. Saya langsung saja bilang.
"Ya udah bu, saya pulang ke rumah aja, mau istirahat".
"Iya, terimakasih ya dik, semoga selalu berada di dalam lindungan Allah SWT, berlimpah rezekinya dan dimudahkan jodohnya. Amin. Alhamdulillah ibu sangat terbantu oleh dana yg diberikan Baznas ini. Insya Allah, beberapa hari ini, ibu dan bapak akan pulang ke Barjarmasin. Terimakasih ya dik". Jawab ibu tersebut dengan muka yang bercampur bahagia dan sedih.
Wallahu alam.
Tamat.
Pontianak, 28 Oktober 2015
Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda