Perpustakaan Kampus
Oleh: Rahmat Menong
Jangan lupa untuk berbaik sangka dengan seseorang. Itu
pesan yang kau ucapkan diwaktu pagi yang cerah tatkala kita sedang
asyik-asyiknya membicarakan tentang beberapa foto kegiatan kita di kampus biru
ini.
Kau dan aku belumlah terlalu dekat. Kita hanya teman biasa. Kita hanya satu lembaga di sebuah UKM kampus kita ini. Selebihnya tidak ada yang istimewa. Mungkin kalau aku tidak bergabung di UKM ini, mana mungkin aku menemukan seorang gadis yang pernah aku kagumi.
Ya, sepertinya aku sangat mendambakanmu. Tapi dalam
pikiranku ini selalu terbentur dan terbenam kata-kata meragu akan dirimu.
Apakah kamu juga mendambakanku?
Mendambakan
orang itu mudah. Tapi meraih apa yang kita damba itu tidaklah mudah. Kita yang
mendambanya belum tentu dia juga mendambakan kita. Sangat sulit bagiku untuk
meraih apa yang didamba. Tapi aku percaya, selama kita berjuang tak ada yang
mustahil di dunia ini.
Pagi
pukul delapan. Tepatnya di depan Perpustakaan Kampus, aku dan kau tak sengaja
berpapasan. Mungkin tujuan kita sama. Pinjam buku. Pikir ku dalam hati. Dan ketahuilah, di perpustakaan
kampus inilah awal kisah ini dimulai. Kisah banyak yang tak diketahui oleh
siapapun juga.
Kau dan aku hanyalah sebatas teman. Teman
seperjuangan. Kita dapatkan ilmu dan pengalaman berorganisasi disini. Disinilah
tempat kita menempa diri untuk saling membahu, berjuang, berlatih memenej waktu
dan masih banyak pengalaman yang tak bisa aku sebutkan disini.
Kau hanya adik tingkat yang pernah ku kenal. Kau memberikan
semangat untuk selalu berjuang. Menggapai prestasi. Kini, sesosok gadis adik
tingkat yang kukenal berdiri dihadapanku. Tepat di depan halaman perpustakaan
kampus. Sengaja aku putuskan untuk menegur sejenak. Kau pun membalas dengan
tatapan senyuman. Inilah obrolan terakhir kita tatkala matahari sedang
asyiknya-asyiknya memancarkan cahayanya di bumi khatulistiwa ini.
“Foto
bekas kegiatan kita kemaren masih
ada”?
“Ada yang hilang bang. Ada yang masih. Emang kenapa Bang”?
“Mau
minta. Kan ceritanya akan diposting di blog abang adalah tentang kegitan kita itu . Jadi mau
masukin koleksi foto-fotonya. Boleh abang pinta sedikit
fotonya?”.
“Oh
boleh bang, tapi file
fotonya di dalam laptop dan kebetulan laptopnya lagi gak dibawa sekarang. ”
“Besok
kuliah”?
“Kuliah.
Dari jam delapan
sampai jam setengah enam sore”.
“. Ha? Sampe jam setengah enam.
Banyak ya mata kuliahnya. Besok tolong dibawa. Entar diambil fotonya ya”
“Iya bang. Banyak emang. Empat makul. Tapi
jam tujuh bisa kok bang.
Abang kuliahnya jam berapa? Eh Magang maksudnya”?
“Oh.
Mantap-mantap sama juga kayak dulu abang pon juga begitu. Waktu semester lima juga gitu.
Jam
istirahat saja, gimana”?
“Oke bang. Sampai-sampai bawa bekal nih
di buatnya. Boleh. Ba`da sholat Zhuhur gimana
bang”?
“Hmm.
Baguslah. Di Sekre
kita ya.
“Oke.
Tapi udah izin dengan si dia kan bang? Takutnya dia salah paham”.
“Allahu
akbar. Ampuni hambamu yang khilaf ini”.
“E
eh kenapa bang?”
“Panjang
ceritanya. Kenapa teman-teman
selalu bicara seperti itu? Padahal sebaliknya”.
“Soalnya
abang dengan si dia tuh udah dekat nampaknya. Abang suka kan sama dia”?
“Aduh
gimana mau menjelasinnya ya? Dekat? Sementara waktu belom ade niat utkm begituan. Pacaran”
“Lha
kata dianya, abang itu perhatian sama dia”? Iya sih
walau gak pacaran, tapi dekat bang”.
“Memang
banyak juga yang seperti itu anggapan kawan. Pernah juga dianggap pacaran.
Teman sekelas, lalu ada kemaren cowok yang nanyak jugabahwa saya merebut
ceweknya.
“Perhatian?
Apa salahnya? Owalah. Abang jangan PHP kan perasaan cewek lah bang. Kasian
ceweknya. Dia sepertinya suka sama abang”
“Sebenarnya gak tega juga. Tapi mau diapakan lagi. Ini sudah
keempat kalinya loh, saya alami seperti
ini”.
“Kok
abang PHP kan dia, kok bisa nih bang? Tak
abis pikir saya bang”.
“Adik
tahukan? Ya udah tidak apa-apa ungkapin aja.
Sebenarnya abang tuh sukanya dengan mu adek. Tapi, terserahlah”.
“Apa
bang? Dengan saya? Kok? Bukannya
dengan si dia?
“Hmmm.
Memang susah untuk dijelaskan. Memang begitulah adanya. Ya, terserah. Yang penting
udah disampaikan proposalnya”.
“Tahu
apa bang? Jika tiba waktunya kelak. Jodoh pasti ketemu bang, Eeh. Kejauhan ngomongnya hehhe. Studi dulu saja bang sekarang.
Abang tuh mau fokus magang. Saya bentar lagi
mau juga magang bang ”.
Tiba-tiba aku terdiam dan tak mengeluarkan kata-kata
apapun. Sebab yang kuinginkan hanyalah dirimu. Sengaja, aku mendekati dia agar
aku bisa mendapatkanmu. Tapi kenyataan sangat berbeda, dia yang di dekati,
malah semakin dekat. Dan itu kesalahan diriku yang terlalu dekat dengannya.
“Bang?
Kok tiba-tiba diam”?
“Iya
baiklah. Maaf. Ya udah studi aja
terlebih dahulu”.
“Loh,
maaf untuk apa bang?”
“Tak
apa kan hanya suka?”
“Santai
saja bang. Lagian
selama si dia tak tahu abang suka dengan saya, itu tak apa. Kalo dia tahu, bisa-bisa dia ngira saya yang merebut abang dari dia”.
“Iya
kalo itu yang terbaik. Tapi ketahuilah lama-lamaan pun lambat laun,
waktu juga akan memberi tahukannya”.
“Memberitahukan
apa bang? Tak ngerti saya”?
“Hmm. Bahwa saya suka
Anda”
“Oh,
tahu itu. udah bang, abang tuh udah saya anggap seperti abang sendiri. Saya tak mau entar si dia tahu gara-gara dia tahu dan
gara-gara kita dekat”.
“Oh”
“Maaf
bang. Saya gak mau
kehilangan sahabat, gara-gara kita dekat. Mana enak bang. Dia
kan teman dekat saya”.
Setelah berkata demikian, kau pun langsung masuk di
perpustakaan. Kini, tak ada lagi pembicaraan diantara kita. Seolah tak ada
terjadi apa-apa. Tapi aku lega, udah pernah ngumkapkan rasa pada seorang gadis
yang kusukai. Meskipun tak ada balasan darinya. Ya sudahlah.
Kau dan aku memang tak kan pernah bisa bersatu.
Entahlah. Mungkin waktu yang akan mempertemukan kita. Mungkin di waktu dan pada
kesempatan yang berbeda. Aku yakin, Tuhan pasti kan member kesempatan untuk
bisa bersama dan meraih impian bersamamu.
Aku rasa ini bukan kisah cinta. Dan memang cerita ini
jauh dari kata romantis. Kau, yang terungkapkan, namun kau juga harus
menghindari kebersamaan kita demi seseorang sahabat sejatimu. Memang betul apa
yang dikatakan orang, sahabat itu lebih dari saudara. Sebab dengan sahabatlah
kita bisa berbagi senang dan duka. Meskipun tak dipungkiri keluarga adalah yang
paling utama.
Dan di depan perpustakaan kampus menjadi saksi tentang
kau dan aku yang terpaksa menjauh hanya karena dia. Sahabat sejatimu. Dia yang
pernah dekat kini semakin jauh dan kau pun yang akan ku dekat sudah tidak ada
lagi. Kau pun menghilang. Entahlah ada dimana mereka berdua. Mungkin sudah jadi
milik orang lain atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Semoga Tuhan bisa memberikan kesempatan itu lagi padaku. Buat dia yang pernah
dekat. Dan kau yang pernah ku dekat, namun tak kesampaian juga. Salam rindu
untuk ku disini. Semoga kalian membaca tulisan ini.
Dimuat di Harian Suara Pemred Kalbar. Minggu, 2 April 2017
Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di www.bolacasino88.com Agen Judi Online Terpercaya Di Asia.
BalasHapusPelayanan Yang Professional Dan Ramah
Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.
- Minimal Deposit 20.000
- Minimal Withdraw 50.000
Dapatkan Hot Promo Kami Seperti :
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%
NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku
Nikmati 7 Permainan Dalam 1 Web Seperti:
- Sports
- Live Casino
- Togel
- Poker
- Slot Games
- Nomor
- Financial
Untuk Informasi Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami :
- Live Chat 24 Jam Online
- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- Skype ( bola casino88 )
- Facebook ( bolacasino88 Official )
Hot News :
http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/jose-mourinho-diincar-psg-manchester.html
http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/vladimir-vujovic-tidak-akan.html