Pendidikan sejatinya adalah sebuah jalan untuk merubah cara pandang kita. Cara pandang dalam artian mampu membaca masa depan, mampu melihat mana baik buruk dan mampu bersaing dengan negara-negara di luar sana. Pendidikan memang mahal, tapi saya yakin bejibun sumber-sumber beasiswa tersedia. Baik yang dari pemerintah ataupun dari swasta. Tinggal kitanya saja yang pandai-pandai dalam berusaha. Saya saja menyesal kenapa tidak mau dan berusaha meraih beasiswa.
Pendidikan tak
lepas dari ijazah serta sertifikat pelatihan apapun. Saking pentingnya ijazah
pendidikan, sudah menjadi rahasia umum bahwa, pada musim pilkada ada-ada saja
oknum-oknum yang membeli ijazah buat menjadi caleg. Sebab, untuk menjadi caleg
itu setidaknya berpendidikan setingkat SMA. Nah mau bilang lagi pendidikan itu
tidak penting? Sekarang mau kerja apapun dan dimanapun pasti yang ditanya orang
tingkat pendidikannya.
Memang benar ada
segelintir orang yang katanya tidak pernah mengenyam bangku sekolah, yang
katanya hanya tamatan SD, SMP yang katanya putus sekolah, yang katanya
dikeluarkan dari kampus, sukses kaya raya. Saya yakin itu hanya segelintir
orang saja.
Menurut beberapa
buku motivasi sukses yang pernah saya baca pun juga menunjukan hanya segelintir
saja. Hampir orang-orang sukses, kaya raya di buku-buku motivasi yang pernah
saya baca itu sekolahnya tinggi-tinggi. Saya tidak mengecilkan mereka-mereka
yang hanya sukses kaya raya yang tidak sekolah. Bukan itu maksud saya. Bukan
itu fokusnya. Fokus saya adalah kok banyak yang membesar-besarkan sukses itu tidak
perlu sekolah tinggi-tinggi?
Ketika ngumpul
dengan teman-teman di warung kopi, di kampus dan di masyarakat saya pun hampir
menjumpai pembahasan tentang tingkat kesuksesan dari pendidikan seseorang.
Sukses hanya dipandang orang itu ketika seseorang punya rumah yang mewah,
kendaraan dan harta yang melimpah. Lalu banyak yang mengartikan yang sekolahnya
tinggi-tinggi dan tidak kaya raya malah dianggap sekolahnya itu tidak “berguna”.
Tapi ini hanya
pandangan kecil masyarakat tentang pendidikan itu. Jika pendidikan dijadikan
sebuah “jalan” untuk kaya raya, maka boleh-boleh saja. Dan jika memang
pendidikan dijadikan alasan terciptanya pengangguran terdidik itu salah besar.
Lalu siapa yang patut dipersalahkan dari salahnya berkata terciptanya
pengangguran terdidik. Satu-satunya alasan yang patut disalahkan adalah diri
kita sendiri. Diri yang selalu mengomentari kehidupan orang lain dan tak mau
melihat kekurangan diri sendiri. Alhasil, satu orang sarjana terdidik tidak
bekerja kantoran dan mengenakan dasi, semua sarjana dicap pengangguran
terdidik.
Kalau boleh tahu
kenapa ada orang yang sekolahnya tinggi tidak bekerja kantoran? Mungkin saya
juga demikian. Hal yang menurut saya itu adalah pertama, hampir semua pelajar
memprioritaskan nilai dan nilai daripada ilmu. Apapun caranya, yang penting
nilai harus setinggi-tingginya. Kedua, malasnya dalam membaca.
Untuk nilai ini
karena sudah menjadi rahasia umum. Saya yang selama sekolah kurang lebih dua
belas tahun dan kuliah kurang lebih dari lima tahun ini hampir setiap zamannya
itu pasti dan pasti ada yang nyontek disaat ujian. Tidak usah diragukan lagi.
Walaupun tidak semuanya begitu. Tapi begitulah kenyataannya. Ketika siswa
ditakutkan nilainya anjlok, ketika mahasiswa takut IPK-nya rendah. Maka cara
untuk mendapatkan nilai yang tinggi pun ditempuh. Baik yang legal maupun secara
ilegal.
Kemudian pada
membaca. Sebagaimana yang diketahui semua orang bahwa membaca itu banyak sekali
manfaatnya. Saking bermanfaatnya membaca, begitu banyak tulisan-tulisan yang
memotivasi agar orang mau membaca. Bahkan pada seminar pun begitu banyak kita
temui perihal tentang membaca ini.
Ayat Al-Quran
yang turun pertama kali adalah perintah membaca. Saya pun sengaja menulis ini,
supaya orang tahu bahwa membaca itu kegiatan positif dan berguna banget untuk
kehidupan kita. Kata-kata membaca tidak penting dan sekolah tidak penting akan
terus dan selalu saya ingat hingga akhir hayat. Tiada bosan untuk mengulas
topik ini. tiada jemu untuk bilang ke mereka bahwa membaca dan sekolah itu
penting. Setidaknya, supaya tidak ada lagi orang yang terpengaruh dengan
kata-kata yang tak ada gunanya tersebut.
Membaca dan
sekolah tidak penting? Membaca dan sekolah adalah sebuah instrumen pendidikan
yang tak bisa dipisahkan satu persatu saling keterkaitan. Bedanya saja, membaca
bisa kapan dan dimana saja, sedangkan sekolah, sudah terjadwal, harus mengikuti
peraturan yang sudah dibuat oleh pihak sekolah dan pemerintah. Tak usah
khawatir soal rejeki, sebab Tuhan sudah pasti mencukupi. Saya jadi ingat apa
yang disampaikan khutbah Jumat, Tuhan akan mengangkat derajat orang-orang yang
berilmu dari beberapa derajat. Salah satu untuk mendapatkan ilmu itu dari
pembelajaran di sekolah/kampus dan membaca.
Membaca tak
penting itu, saya dengar ucapan dari teman SMA saya ketika sedang asyiknya
membaca, eh tiba-tiba mendapat omongan yang merusak telinga. Dia bilang, apa
yang kau dapatkan dari sebuah membaca? Tak usah membaca. Tiada guna itu semua. Sementara
yang bilang sekolah itu tidak penting adalah pernyataan dari orang yang tak
perlu saya sebut, bahkan di Kota ini, masih ada yang mengatakan sekolah itu
tidaklah penting.
Bingung juga,
kalo mereka bilang kepada saya, fine, tak mengapa. Tapi kalo mereka
bilang ke anak-anak kecil? Tentu akan sedikit sekali orang yang mau membaca dan
pergi ke sekolah. Walaupun pemerintah sudah mengkampanyekan pentingnya membaca.
Terbukti dengan panjangnya waktu buka perpustakaan merupakan komitmen
pemerintah untuk peduli terhadap masyarakat tentang pentingnya yang namanya
membaca.
Dalam hal ini,
saking pentingnya pendidikan, pemerintah menganggarkan dana APBN yang sangat
besar untuk biaya pendidikan merupakan angka yang paling besar. Dibelahan dunia
manapun orang menganggap pendidikan itu penting. Masak kita sebagai negara yang
berkembang bilang sekolah itu tidak penting?
Tidakkah kita
ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Yakni
bermanfaat lewat ilmu yang di dapat dari pendidikan dan membaca lalu
mengaplikasikannya dan yang penting ilmunya selama mengenyam di sekolah akan
terus memberikan manfaat kepada sesama manusia. Mari membaca. Dan tak perlu
lagi ada terciptanya pengangguran terdidik, omong kosong seharusnya.
sekolah itu cari ilmu. kalo mau dapet duit ya kerja. kalau sekolah cuma buat cari ijazah terus buat kerja, ketika pekerjaan tidak sesuai dengan sekolahnya, bisa menyesal nantinya. :)
BalasHapusItulah kenyataannya Bang, lalu banyak yg mengira sekolah itu percuma kalo kerjanya kayak gini.
HapusBAnyak lho pengangguran terdidik ini. Sistemnya mungkin ya
BalasHapusYa. Hampir di perguruan tinggi kita itu sistemnya buat jadi pegawai, jarang ada kampus yang menanamkan nilai2 wirausaha. Walaupun ada,pasti itu sangatlah sedikit sekali. Semua tergantung kita individu masing-masing.
Hapuskeren ulasannya... kebanyakan sekarang hanya cari ijazah dan gelar saja...
BalasHapusIya, dan hanya utk kerja, bila kerja tidak dpt, pendidikanlah yg dipersalahkan.
HapusDiakui atau tidak, di negara ini IJASAH adalah segalanya. That's it !
BalasHapusMari kita berkontribusi pada negara dengan bekerja dengan baik dan membayar pajak. Gak usah demo mulu, brisik.
Yaps, setuju banget dengan mas..
HapusPendidikan sangatlah penting karena dengan memiliki pelajaran tinggi pola pemikiran pun semakin baik, tapi disisi lain masih ada beberapa orang yang memiliki pendidikan tinggi, namun pemikirannya masih kurang.
BalasHapusJadi kesimpulan yang saya ambil dari pembahasan di atas, pendidikan sangat penting jika ada orang yang bilang sebaliknya maka orang itu belum merasakan bagaimana aroma kopi hitam sambil baca buku. Hehe
Haha. Iya setuju banget mbak..Yuk ngopi.
HapusSetahuku saat ini memang banyak pengangguran terdidik, semoga sistem diperbaiki lagi ya mas :)
BalasHapusSebab Tuhan sudah menjamin setiap rejeki orang. Jadi, menurut saya, mustahil ada pengangguran. Gengsilah yg menyebabkan pengannguran terdidik.
Hapusfenomena seperti inilah yg banyak menyebabkan pengangguran semakin meraja.
BalasHapusmemang hrs ada penanaman jiwa wirausaha utk maju dan berkembang
Sebagian kampus juga banyak yg ada makul kewirausahaannya. Tapi itulah, membangun mental wirausaha itu tak mudah.
HapusMakanya kalo ada kesempatan sekolah,belajarlah dengan benar2. He.
BalasHapusIya dong, kita sungguh2 belajarnya. He.
HapusPokoknya yg namanya pendidikan itu penting banget.
BalasHapusYa benar banget tuh.
HapusMumpung masih ada waktu, biaya dan kesempatan yg baik buat belajar, belajarlah. Soal rejeki, itu tergantung Tuhan dan kitanya dalam berusaha.
BalasHapusIya setuju banget.
HapusKABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.