Selayang Pandang
Sebuah desa yang tidak terlalu jauh dari kota
Pontianak. Tepatnya di kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan
Barat. Perjalanannya jika hendak akan bepergian ke Sepok Laut bisa kita
melewati Sungai Kakap kurang lebih satu jam setengah dari kota Pontianak.
Kemudian kita akan mendapatin pelabuhan klotok yang memberikan jasa
tumpangannya dari sana. Tak perlu bingung, Tanya saja kepada orang-orang di pasar
Kakap pelabuhan pasti mereka semua tahu. Dari namanya saja mungkin Anda sudah
tahu “Sepok Laut” yaitu daerah pinggiran Kapuas atau daerah pesisir.
Sepok Laut ditulis Sepuk Laut. Dari namanya saja mungkin Anda sudah tahu bahwa Sepuk Laut adalah daerah pesisir yang berbatasan sebelah selatan dengan Kecamatan Teluk Pakedai, sebelah timur berbatasan dengan desa Tanjung Saleh, sebelah utara dekat Laut Natuna. Sepuk Laut dikenal dengan daerah penghasil ikan, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hampir beberapa ton ikan dan udang baik jenis ikan dan udang air tawar maupun laut ditangkap setiap harinya. Hasil tangkapan ikan dan udang ini di es di dalam belong ( semacam bak air) yang berisikan batu es untuk dibawa ke Pontianak (biasanya dibawa kepasar Flamboyan Pontianak dan lain sebagainya). Selain banyak ikan dan udangnya, juga berjenis-jenis baik air tawar maupun ikan lautnya, maupun ikan air payau. Daerah ini banyak juga ditanam berbagai pohon-pohon dan buah-buahan diantaranya adalah pohon kelapa, manga, cabe, timun, jambu, labu, dan lain sebagainya.
Mengenai tingkat pendidikan masyarakatnya,
sebagian besar mayoritas masyarakatnya berpendidikan lulusan tingkat sekolah
dasar hanya sedikit saja yang menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Adapun mereka yang berpendidikan ke jenjang tinggi baik itu tingkat sekolah
menengah pertama, atas dan perguruan tinggi tidaklah terlalu banyak. Untung
saja baru-baru ini sudah dibangun sekolah SMP disini yaitu pada tahun 2008
sehingga tingkat pendidikan masyarakat Sepok Laut sudah banyak yang lulus SMP
bahkan sudah banyak yang melanjutkan kejenjang SMA baik itu di sekolah-sekolah
di Kabupaten Kubu Raya maupun di Kota Pontianak.
Sudah kita ketahui bahwa dengan potensi yang
ada, Sepok Laut begitu banyak menghasilkan ikan-ikan laut hasil tangkapan para
nelayan. Tak perlu dipungkiri lagi sebuah desa yang begitu banyak menyimpan
hasil tangkapan alam yang melimpah, kalau seandainya ada investor yang mau
menanamkan modalnya sudah barang tentu hasil ikan tangkapan nelayan akan
dikelola hasilnya. Mayoritas agama masyarakatnya adalah Islam sebagian beragama
Konghucu bagi yang beretnis Tionghoa. Adapaun bahasa sehari-harinya adalah
bahasa Melayu yang digunakan masyharakat tersebut. Kita tidak menapikan dengan daerah
yang selalu dihampiri banjir setiap tahunnya. Masyarakat selalu menghadapinya
dengan tenang dan itu dianggapnya sudah biasa setiap tahunnya. Banjir dengan
ketinggian lutut orang dewasa membuat anak-anak leluasa bermain didalam rumah
sambil berenang dilantai rumahnya.
Keadaan Geografis
Mengenai
seputar keadaan Desa Sepok Laut, merupakan daerah pesisir yang sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Walaupun ada sebagian yang bekerja
sebagai petani namun tidaklah terlalu banyak. Inilah gambaran yang bisa saya
jelaskan. Namun tak lupa diperhatikan bahwa mungkin tulisan saya ini merupakan
tulisan pertama tentang Sepok Laut. Merasa belumlah sempurna. Harapnya muncul
sebuah karya yang lebih dari tulisan saya ini.
Nama
Sepok Laut di ambil dari cerita masyarakat sekitar, menurut cerita kakek saya
ketika orang datang untuk mencari perlindungan dari kekejaman Belanda, pada
saat itu pula orang mulai mencari tempat perlindungan jauh kepelosok keramaian
menggunakan sampan akhirnya mereka menemukan sebuah daratan, mereka mulai
bercocok tanam, mencari ikan dan menggali parit. Mereka menggali tanah untuk
jalan supaya ada celah untuk mengayuh sampannya dan ternyata ketika mereka
menggali-gali tanah dilihatlah tanahnya "sepok" akhirnya saat itu pula
mulailah daratan itu dinamakan Sepok Laut. Dikatakan Sepok Laut disebabkan
tanahnya sepok dan daerahnya dikelilingi oleh laut, kesimpulannya, itulah
cerita singkat cikal bakal berdirinya desa Sepok Laut. Desa Sepok Laut
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Indonesia.
Sepok Laut terdiri dari beberapa dusun yakni dusun Teluk Harapan, Dusun Parit
Timur, Dusun Kampung tengah, Dusun Tanjung Gemuk, Dusun Sepok Keladi dan yang
terakhir Dusun Pare' wa Pare'. Perjalanan ke Sepok Laut dari Pontianak jika
dari pelabuhan Sungai Kakap membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Perjalanan
menggunakan kapal klotok (motor air). Hidup selaras dengan masyarakat Sepok
Laut menggantungkan hidup dari hasil laut. Saat para lelaki pulang dari laut
membawa hasil ikan tangkapannya, saat itu pula tibalah kaum perempuan baik tua
ataupun muda mengelolanya untuk dijadikan ikan asin seperti ikan gelame, bayor,
sebelah, renjong, kocol-kocol, dan inilah ikan yang akan di pasarkan di kota
Pontianak.
Keadaan
penduduk
Sepok Laut merupakan daerah pesisir
yang ada di kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yang ada di provinsi
Kalimantan Barat. Keadaan penduduk disini bisa kita saksikan bila kita berada
disana dengan suasana yang masih dibilang daerah cukup jauh dari Kota Pontianak.
Bila kita ingin berpergian ke sini, hal yang pertama dilakukan adalah bertanya
dengan orang yang pernah kesana. Hal ini pernah di alami oleh teman dan guru
SMA saya beberapa tahun lalu ketika saya
masih sekolah. Mereka kebingungan mau perginya menggunakan apa dan jam
berapa. Mereka sangat kebingungan bukan kepalang.
Sosial
Ekonomi
Seperti biasanya kalau dilihat
tanpak ibu-ibu dan anak perempuan baik yang masih kecil maupun remaja berkumpul
di bagan menunggu pria yang akan pulang melaut. Dari hasil tangkapan inilah
beragam macam ikan seperti ikan timah, gelame dan lain sebagainya juga beberapa
jenis udang beserta kepiting lautnya. Kondisi ekonomi masyarakat Sepok Laut
secara menyeluruh sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, sebagian
petani dan lain sebagainya. Tapi biasanya pekerjaan yang biasa dikerjakan
ibu-ibu dan anak-anak perempuan disini adalah membelah ikan.
Islam di Sepok Laut
Agama Islam merupakan agama mayoritas di daerah
ini. Tradisi keislamannya sangat kental. Dimana seluruh masyarakat yang
mengadakan kegiatan hari raya selalu diramaikan oleh masyarakat yang sedang
mendatangi kegiatan tersebut. Namun jika dihari-hari biasanya masjid kurang
didatangi masyarakat. Hanya sebagian saja sholat fardhu. Adapun jika ramai
palingan maggrib. Setelah itu sudah jarang sekali yang sholat. Inilah dampak
dari apa yang kita pahami. Kita tentunya melakukan pada apa yang kita pahami.
Kita bahkan tidak mau tahu kepada orang-orang yang benar-benar memerlukan bimbingan untuk menjauhi masa kebodohannya
Jangan hanya bilang bid`ah dong! Mungkin banyak
orang yang beranggapan bahwa apa yang tidak di contohkan oleh Rasulullah saw
negeri arab sana, apabila kita tidak sesuai dengan perilaku arab, berarti kita
tidak islami katanya. Banyak para ustad yang beranggapan apa-apa yang tidak
dicontohkan Nabi adalah haram. Kita melakukan diluar sunnah Nabi adalah bid`ah.
Sedikit-sedikit bid`ah, contoh sederhananya adalah robo-robo di Kalimantan
Barat, Barzanji dan sebagainya. Tapi itukan tradisi turun-temurun dan ada
manfaatnya, misal, kita dapat menyambung tali silaturahmi dengan
kerabat-kerabat setelah jarangnya bertatap muka akibat kesibukan dunia. Dan
silaturahmi sangatlah bermanfaat bagi insan manusia. Islam masuk di Indonesia
tidaklah dengan cara kekerasan atau dengan ekspansi perang, Islam masuk ke
nusantara dengan keramah-tamahan yang dibawa oleh para ulama-ulama
terdahulu.Tradisi adalah bagian dari adat kebiasaan penduduk setempat, jadi
tidak bisa kita mengatakan bid`ah hanya karena di arab tak ada tradisi
tersebut. Oleh karena itu, saya menyarankan janganlah agama kita jadikan
perusak budaya dan adat istiadat setempat. menurut saya, budaya adalah pengikat
agama dan penguat agama. Mari kita jaga dan lestarikan budaya disekitar
kita, d i kampung kita,
di daerah mana tempat tinggal kita, kita harus menjaga dan melestarikannya
dengan cara mengedepankan agama. Agama dan budaya satu-kesatuan yang tak dapat
di pisahkan. Banyak sekali budaya lokal yang sarat hubungannya dengan Islam,
seperti robo-robo yang setiap tahunnya membaca doa selamat bersama-sama dan
saling baur-membaur dengan masyarakat. Hal
yang membuat saya sadar akan keanekaragaman budaya Indonesia adalah dari
melihat lingkungan disekitar kita, bahwa kita tidak hidup sendiri. Sebagai
makhluk sosial, kita tentu tak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sebab, manusia adalah makluk sosial yang saling butuh membutuhkan. Bicara
tentang budaya, tentu banyak sekali budaya-budaya kita yang telah diwariskan
oleh leluhur nenek moyang kita. Kita tak boleh membiarkan budaya kita luntur,
kita harus menjagaya dengan selalu melestarikannya kesetiap waktu. Jadi budaya
adalah warisan yang harus dijaga sampai kapanpun.Indonesia memiliki umat Muslim
terbesar di dunia dengan berbagai macam suku, budaya dan bahasa seharusnya ini
menjadi pijakan yang kuat untuk memajukan Indonesia. Indonesia yang katanya
negara kepulauan seharusnya termotivasi, seharusnya kita ini kaya, seharusnya
kita ini menjadi negara maju yang paling disegani oleh negara manapun.
Suku-suku
Indonesia yang kaya akan bermacam ragam suku,
bahasa, budaya dan agama menjadikana Indonesia itu Negara yang unik dan indah.
Kita patutnya berbangga dengan kekayaan kita. Tak sepatutnya kita pesimis
dengan keadaan kita sebaliknya nilai-nilai positiplah harus kita bawa.
Indonesia dengan Muslim terbanyak didunia sudah patutnya-lah kita bersyukur
atas karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita.
Tidak
tahu percis suku apa yang pertama kali datang ke Sepok Laut. Namun menurut
hasil survei saya dilapangan bahwa suku yang pertama kali menetap disini adalah
orang-orang Bugis perantauan. Mereka sengaja mencari tempat yang dekat dengan
pantai. Dikarenakan orang Bugis biasanya suka dengan tinggal di pantai ini
berarti merekalah pertama kali datang dan mendirikan bangunan rumah sederhana.
Kemudian datanglah melayu dan Tionghoa mereka hidup berdampingan tanpa ada
konflik sama sekali. Mereka hidup dengan damai dan tenang tanpa ada sedikitpun
konflik diantara mereka. Nanti saya akan jelaskan apa-apa saja adat budaya dan
tradisi masyarakat Sepok Laut ini. Penjelasannya mungkin akan sedetail di
bagian-bagian berikutnya. Sebab untuk menjelaskannya diperlukan suatu hal yang
menarik untuk dibaca.
Setiap suku pastilah memiliki nilai budaya dan
tradisi masing-masing. Budaya haruslah dijaga. Budaya hendaknya dijaga dengan
cara selalu melestarikannya. Tak boleh setiap orang menghina tradisi orang
lain. Dengan menjaga nilai-nilai budaya, suatu mayarakat tentunya akan mudah
lebih dikenal. Budaya mencerminkan siapa kita. Tak dipungkiri lagi bahwa
akhir-akhir ini budaya kita sudah hamper punah. Ini diakibatkan dengan masuknya tradisi-tradisi luar yang akan
mengancam budaya kita. Bukan tidak boleh kita mengikuti tren masa kini, tapi
hendaknya itu disikapi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Hendaknya kita tidak kecolongan lagi, sebab
beberapa media memberitakan budaya kita dicuri oleh Negara tetangga. Salah kita
kenapa tidak memperhatikan dan menjaganya. Akhirnya mulai ada yang mengaku dari
Negara dia, padahal sudah jelas-jelas ini budaya aslinya Indonesia. Kekayaan
kita harus tetap dijaga kedaulatannya.
Pendidikan
Seperti kita ketahui bahwa pendidikan merupakan
hal yang sangat penting. Pendidikan memberikan peran penting untuk mencerdaskan
masyarakat. Pada dasarnya memberikan kita pengetahuan bagaimana bersikap,
bertutur kata dan mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya
bisa dimanfaatkan untuk khalayak banyak. Pendidikan memberikan arti bagi setiap
orang. Untuk itulah, pemerintah wajib menyediakan pendidikan yang layak bagi
masyarakat. Bukan tugas pemerintah saja. Namun semua elemen masyarakat juga
harus terlibat dalam membangun pendidikan. Bangunlah sekolah-sekolah yang layak
untuk dijadikan siswa itu belajar terasa menyenangkan dan berarti. Layaknya
sebuah kampong Sepok Laut merupakan desa yang masih tertinggal dari segi
pendidikannya. Masyarakatnya sebagian besar hanya bisa bersekolah sekolah dasar
saja bahkan begitu banyak masyarakatnya tidak bisa membaca. Apakah ini salah
siapa? Saya rasa taka da yang perlu di salahkan. Yang terpenting saat ini kita
harus memperbaiki semua lini aspek kehidupan baik itu infrastruktur jalan,
pendidikan dan akses listrik yang mudah
bagi warga.
Dulu
waktu saya SD, jalan susah sekali untuk dilewati kami harus melewati jalan
lumpur yang panjang sekali. Jalannya belum ada dibangun. Biasa masyarakat
disana untuk menghubungi akses dari
rumah-kerumah menggunakan gertak kayu. Bisa dibayangkan ketika belum ada gertak
kayu. Pastilah kita akan sangat susah bepergian. Kemana-mana harus menggunakan
sampan untuk bepergian baik itu kesekolah ataupun kerumah teman-teman.
Gertak
adalah sebuah jalan yang terbuat dari kayu. Gertak sebagai akses jalan
penghubung bagi warga. Memang seluruh jalan di Sepok Laut bukanlah aspal atau
bukanlah semen tapi seperti yang telah saya sebutkan diatas yakni jalan yang
terbuat dari kayu alias gertak. Kayu yang digunakan adalah kayu belian. Karena
kayu ini dipercaya tahan lama dan kuat. Pendidikan merupakan dasar pembentuk
suatu masyarakat.
Pendidikan
di daerah ini masih sangat terbatas baik dari segi sarana maupun prasaranya
namun walaupun begitu tidak menyurutkan semangat anak-anak disini dalam
belajar. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa hal salah satu nya bangunan
sekolahnya. Dulu, bangunan sekolah nya masih sangat terbatas. Namun sekarang
sudah lumayan bagus karena dibantu oleh pemkab.
Belum pernah ke Sepok laut.. semoga pendidikan di sana makin lama makin tambah oke ya mas
BalasHapusAmin. Terimakasih doanya ya mbak..
HapusSepertinya indah sekali desanya Mas. Mulai dari budayanya, lautnya, dan keharmonisan masyarakatnya. 😊
BalasHapusSemoga Mas bisa menjadi pelopor masyarakat di sana u/ membangun desa. Terlebih Mas bisa nulis.
Iya Mas. Amin Insya Allah Mas. Makasih atas doanya.
HapusPengen banget ke Sepok Laut.
BalasHapustulisannya sangat menarik bos
BalasHapus