Kamis, 02 Juli 2015

Kontingen IAIN Pontianak di Palu, Sulteng

Catatan Dari Palu
Sungguh benar dugaan saya waktu mengikuti tes PIONIR VII 2015 di kampus IAIN Pontianak. Dugaan yang tak perbah meleset sekalipun, bahwa saya akan lulus berangkat ke Kota Palu, Sulawesi Tengah tanggal 16-25 Mei 2015. Penuh rasa suka dan duka, ketika saat-saat mengikuti pelatihan karya tulis ilmiah, hingga saat ikut seleksi untuk para peserta yang akan berangkat.

Wah... deg degan juga ternyata toh,,Hehe..
Saat-saat itu memang terasa asing, wajar sebagai anggota baru dari Club Menulis. Kenapa Rahmat baru semester lima masuk menjadi anggota Club Menulis? Saya rasa cukup panjang ceritanya, jika diceritakan tentu akan sangat puanjang banget tulisan ini dan tentu saja akan sangat-sangat membosankan jika dibaca. Apalagi orang yang malas membaca. Tentu tidak akan sempat membaca tulisan saya ini.

Kembali ke pelatihan karya tulis ilmiah dan tes pionir. Hmmm banyak jalan untuk menuju romah. Itulah pesan-pesan dari lirik lagunya Bang Haji Rhoma Irama.

Keinginan saya untuk ke Sulawesi memang sejak terlebih dahulu, yaitu ketika saya belum berdomisili ke Kota Pontianak (masih di Sepok Laut). Pernah ada jalan untuk pergi ke Sulawesi, yaitu tepatnya untuk belajar di salah satu Pondok Pesantren yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tapi disebabkan beberapa alasan akhirnya dibatalkan.

Pernah terbeli tiket untuk berangkat mondok ke Makassar, tapi ternyata dibatalkan juga ternyata. Akhirnaya melanjutkan pendidikan di Kota Pontianak. Akhirnya teman-teman ataupun orang-orang di Sepok Laut mengira bahwa saya itu mondok di Sulawesi, padahal itu semua tidak terjadi. Hingga akhirnya saya dianggap anak  pondok pesantren. Walau kenyataannya tidak demikian.Hehehe...

Menurut ayah saya Wak Daeng Menong, "Belum dikatakan orang Bugis sebelum dia pergi ke Sulawesi". Ya kalimat itulah yang membuat saya untuk selalu termotivasi dalam mengikuti tes pionir di Palu, Sulawesi Tengah tersebut. Hingga pada akhirnya setelah beberapa kali mengikuti, terpilihlah saya sebagai utusan dari IAIN Pontianak, Kalbar untuk mewakili dalam bidang perlombaan Musabaqah Makalah Al-quran yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. PIONIR ke VII..

Bersama Umi Ani Jusida dan kawan-kawan yang dari cabang-cabangnya masing-masing segera berangkat ke Kota Palu dalam ajang lomba yang melibatkan seluruh perguruan tinggi negeri Islam di seluruh Indonesia tersebut. (Mungkin lebih jelasnya baca buku yang berjudul Spesial Momen di Club Menulis).

Kontingen IAIN Pontianak pose dulu, sebelum menuju Bandara Pontianak

Persiapan ketika akan berangkat adalah pelepasan seluruh atlit dan offisial oleh Pak Rektor IAIN Pontianak. Namun dikarenakan beliau berhalangan hadir, akhirnya yang mewakili hanya orang yang di tunjuknya saja. Pun beliau mungkin kecapean sebab sore kemaren sebelum keberangkatan kami beliau bersabarnya menunggu teman-teman yang hingga pada akhirnya tidak jadi disebabkan hujan seharian yang mengguyur bumi Pontianak. Acara pelepasan dilaksanakan besok paginya.

Foto-foto kenangan
Rahmat

Kartu dan nomor peserta pionor ke-7













Share: 
Lokasi: Pontianak, Kalbar Indonesia Pontianak, Pontianak, West Kalimantan, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda