Jumat, 29 Mei 2015

Kebudayaan Bahari di Kalimantan Barat


Indonesia yang dikenal dengan berbagai macam suku dan bangsanya yang beragam serta memiliki keanekaragaaman hayati yang sangat tinggi. Dan hingga saat ini pula, negara ini disebut dengan negara kepulauan yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Luas wilayah Indonesia yang sangat bervariasi ini telah diakui oleh dunia internasional melalui forum PBB tahun 1982. 
Berbagai macam kebijakan kelautan yang dilontarkan oleh kepala negara ini. Baik dari Bapak Presiden Soekarno dengan gagasan "Wawasan Nusantara" nya hingga Presiden Jokowi dodo yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.

Kesemua itu bukanlah tidak mustahil, mengingat saat ini negara kita sudah saatnya jaya pada bidang kelautan dan sudah saatnya industri berbasis kelautan. Dan akhir-akhir ini, Provinsi Sulawesi Tengah telah menerapkan pesantren maritim yang sudah dilaunching oleh Menteri Agama RI. Bukan tidak mustahil itu semua akan terwujud.

Melihat sejarah pada zaman dahulu kala. Islam masuk ke Nusantara melalui pedagang-pedagang atau ulama sufi yang mereka sampai ke negeri ini melalui sebuah pelayaran. Tak lupa pula bahwa, nenek moyang bangsa Nusantara telah memahami, menghayati, arti dan kegunanaan laut sebagai sarana penting untuk menunjang berbagai kepentingan antar bangsa. Seperti perdagangan dan komunikasi antar bangsa. 
Dan pada perkembangan selanjutnya, berdirilah kerajaan-kerajaan di seluruh Nusantara. Karena panggilan nilai-nilai kebaharian. Termasuk salah satunya yaitu di Kalimantan Barat sendiri. Kisah Daeng Manambon yang merupakan pelaut ulung. Juga yang tak kalah pentingnya adalah Pendiri Kota Pontianak Sultan Abdurahman Al-Qadrie dan masih banyak lainnya.

Share: 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda