1 Juni 2009 adalah dimana saat saya pergi meninggalkan rumah.
Tepatnya saatnya mengikuti ujian susulan. Paket B di desa jeruju Besar,
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Bersama Usman, Reni dan Marisa, kami yang satu sekolah yang tidak
lulus, harus mengikuti ujian persetaraan Paket B. Kami adalah siswa yang tidak
lulus Ujian Nasional (UN) tingkat MTs tahun 2009 di Kecamatan Sungai kakap.
kami mengikuti ujian paket bersama teman-teman SMP/MTs se kecamatan Sungai
Kakap yang juga tidak lulus di UN-nya.
Selama tiga hari kami ditempatkan di rumah salah satu warga desa Jeruju Besar, saya lupa siapa nama pemilik rumah yang kami tinggalin tersebut. Yang saya ketahui ialah, beliau adalah teman guru MTS saya Pak Syarkawi. Beliau adalah guru saya sekaligus teladan bagi saya. Nah disaat itulah untuk pertama kalinya saya menikmati santapan bubur padas. Makanan khas daerah Sambas yang terkenal itu.
Saya dan Usman tinggal di kamar atas rumah orang tersebut, kemudian
Reni dan Marisa, mereka berdua tinggal di kamar lantai bawahnya. Disanalah kami
berdiam, datang masuk ujian pukul tujuh pagi kemudian pulang sekitar jam 10-an.
Masuk ke kamar, kami sangat jarang untuk pergi keluar. Selain tidak bisa bawa
motor, kami juga tidak ada punya teman, selain teman-teman sekolahan yang satu
sekolah disaat UN pada beberapa bulan yang lalu.
Dan setelah dinyatakan selesai ujian paket B. Kami pun memberanikan
diri untuk keluar. Ya, Usman mengajak saya untuk pergi ke desa Sungai Kupah. Di
desa inilah kami satu sekolahan di kampung ikut UN-nya. Dengan berjalan kaki
dari jeruju Besar ke Sungai Kupah. Tiba ditengah jalan, kami bertemu dengan
Iluk, teman Mts juga, waktu itu dia berencana akan masuk di sekolah SMAN
Pontianak. Kami berdua pun diantar olehnya. Tibalah dirumahnya.
Di rumah Mak Long dan Pak Long sapaan akrabnya. Di rumah pak long
dan mak long inilah kami tinggal selama seminggu, ketika saat mengikuti UN
tingkat SMP/Mts tahun 2009. Kami pun disambut dengan suka cita, sekalian kami
disajikan masakan ikan kuahnya yang begitu mengundang selera. Kami pun
menyantapnya dengan lahap.
Sore harinya kami langsung berpamitan dengan Pak long dan Mak Long.
Dengan berjalan kaki lagi, hanya menggunakan sandal jepit doang, kami pun tiba
tepat pukul lima sore di rumah orang yang kami tinggalin tersebut. Karena
esoknya saya pun harus pergi dari sini, sebab ujian Paket B telah usai sudah.
Esoknya tepatnya jam sembilan pagi. Pak Syarkawi pun datang. Saya
pun bingun mungkin hendak menjemput kami pulang atau apalah itu. sementara
Usman, Reni dan Marisa mereka pulangnya hari itu juga.
“Rahmat mau nyambung SMA’?
“Maulah pak”
“Iya, kalo kamu mau, biar bapak bawakan kamu di daerah Ampera, Kota
Baru, Pontianak”.
Jam setengah sepuluh pagilah saya langsung diberangkatkan disini,
untuk mengurus segala keperluan lainnya. Seminggu kemudian bapak dan emak
mengirimkan beberapa baju dan pakaianku. Duh sedih banget waktu itu. sebenarnya
saya tak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, tapi karena disini ada
teman saya sekampung. Jadilah saya ikut juga disini. Bismillah melangkah.
Saya pun sekolah dan alhamdulillah bisa duduk di bangku
perkuliahan. Tepatnya di tahun 2012, saya pun diterima untuk masuk di kampus
IAIN Pontianak. Sekarang sudah usai kuliahnya, tinggal menunggu kelarnya
skripsi saya.
Kini, terhitung sejak tanggal 1 Juni 2009 hingga tanggal 1 Juni
2016, saya harus bertekat untuk bisa merubah keadaan diri dan keluarga. Kata
judul buku yang pernah saya baca, jangan kuliah kalo gak sukses. Ya, saya
setuju dengan isi buku tersebut. Saya harus sukses sedini mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda