Dering HP
Oleh : Rahmat Menong
Gawat. Apa yang
akan aku lakukan pada saat situasi seperti ini. Kepalaku seakan mau pecah
tatkala memikirkan bagaimana mencari uang buat bayar langganan koran besok. Aku
menatap rembulan dari kamar jendela. Kupandangi disekitar perkarangan rumah
yang mana kala dirimbuni oleh pepohonan pisang. Nampak beberapa pohon yang
sudah berbuah lebat. Ranum sekali pisangnya, rasanya ingin sekali aku mengambil
dan mencicipinya. Sesekali aku dengar nyanyian jangkrik di malam hari yang juga
menghiasi galaunya malam ini.
Dering suara hp
menandakan ada pesan yang masuk. Sengaja aku buka dan baca segera pesan apa
yang dikirimkan kepadaku. Seorang teman yang ingin meminjam buku padaku. Ya,
perlu kalian ketahui bahwa, aku ini orangnya kutu buku. Banyak teman-teman yang
ingin sekali meminjamkan bukunya padaku. Aku punya berbagai macam koleksi buku
yang menarik untuk dibaca. Entah itu buku sastra, novel, filsafat, buku agama serta
buku-buku yang menunjang motivasi agar sukses sedini mungkin.
“Andi, bisa
pinjam koleksi novel terbarunya dong”
Sms yang aku
baca ini tidak aku ketahui nomornya. Aku menatap bingung, dan heran siapa
gerangan yang sms ini. Cowok atau cewek. Ah, malas sekali aku mau membalasnya.
Besok saja. Pikirku dalam hati.
Masuk lagi pesan
dan lagi-lagi di nomor yang tadi.
“Ini Annita
Andi”.
Annita? Oh aku
baru ingat, dia yang pernah kukirimin sepucuk surat kekagumanku yang tulus
kepadanya. Padanya yang tak pernah pudar di hati. Padanya yang selalu terukir
di hati ini hingga hari ini.
Annita teman
sekelas waktu SD ku dulu yang ingin aku perjuangkan. Dan ternyata dia mau sms setelah
nomor hape ku ini berikan padanya. Ternyata surat yang aku kirimkan padanya itu
dibacanya. Surat tentang hobi kami yang waktu SD dulu adalah sama-sama suka
membaca. Baca apa saja. Surat tentang kekagumanku padanya semenjak bersama
sekolah dulu. walau masih dianggap sebagai cinta monyet dan masih malu-malu,
tapi indah sekali pertemanan kita dulu jika dikenang, rasanya ingin mengulang
masa-masa itu lagi.
Dia pun tentu
sudah tahu kebiasaanku yang suka sekali koleksi buku-buku terbaru dan selalu
bilang padanya tiap aku beli buku baru. Dan tentu, dia pun akan meminjam.
Bahkan, buku baru yang aku beli, belum aku baca dan dia sudah membawanya ke
rumahnya.
Berbicara
tentang koleksi bukuku, tentu kalian sudah tahu pasti aku ini orangnya suka
membaca. Ya memang aku memang suka membaca dan kebiasaan membaca itu sudah
berjalan sangat lama. Di waktu SD aku mulai tertarik dengan buku-buku yang aku
lihat dan ingin sekali aku membacanya. Alhamdulillah hingga selesai kuliah pun,
buku tetap dihati. Karena buku adalah jendela dunia, dan jika ingin melihat-lihat dunia maka bacalah
buku.
Bukankah itu
yang diperintahkan Tuhan kita Yang Mahas Esa tentang membaca dan membaca.
Membaca apa saja, diri kita, lingkungan dan alam semesta yang sangat luas ini.
Sungguh maha besar Tuhan yang mencipatakan jagat raya ini dan jika seluruh lautan planet bumi ini dijadikan tinta
dan seluruh ranting kayu dijadikan penanya tak kan mampu untuk menuliskan
seluruh nikmat Tuhan yang telah diberikannya. Sungguh Tuhan Maha bijaksana dan
adil.
Lama tak ku
balas sms-nya, ternyata yang sms tadi tidak puas karena sms nya tak kubalas. Lagi-lagi
suara dengung nada dering hp ku berbunyi. Kali ini bukan sms, tapi telpon. Ya,
seseorang yang sms tadi nelpon. Annita.
“Halo ini Annita”
“Kok sms aku gak
dibalas sih?”
“Ya, maaf tadi
aku lagi sibuk, jadi benar-benar tidak sempat untuk balas pesan di hapemu”
“Oh iya gak
apa-apa, jangan lupa kamu ada punya buku
yang akan aku pinjam”
“Oh iya, tadi
buku apa?”
“Tuh kan dasar
si pelupa kamu”
“Benar, aku gak
ingat sama sekali”
“Emang apa yang
kamu pikirkan, sampai-sampai pesan di hape yang barusan aku kirim lupa?”
“Soalnya yang
aku ingat itu, ya cuma kamu doing”
“Gombal”
“Tapi beneran,
aku ingat kamu selalu”
“Ya udah kalo
gitu, kalo kamunya ingat selalu sama aku, berarti besok kamu harus pinjamkan
buku yang ingin aku baca ya, terserah, gimana caranya, pokoknya besok harus
cari buku yang ingin ku baca ya”
“Oke, pasti itu
akan aku wujudkan keinginanmu”
“Jangan lupa ya
sayang”
Telpon langsung
tertutup dan suasana malam yang magis ini semakin membisu. Hanya ditemani
suara-suara nyanyian jangkrik yang sedari tadi aku dengar. Perlahan semakin
lebar aku buka jendela dan kutatapi rembulan yang bersinar. Mendung pun tiada
lagi. Hati yang seakan mati kini bergairah kembali.
Oh iya, bukankah
aku pernah bilang padanya bahwa aku ingin hidup bersamanya dan selamanya pekan
lalu. Dan itu pun hanya lewat sms di hape ku. Aku tidak memintanya untuk
menjawab saat itu juga. Nanti saja jawabnya dan terserah kapan dan dimana pun
akan dia menjawabnya.
Perlahan
perasaan gusar dan gelisah semakin hilang tatkala engkau berkata begitu padaku.
Meskipun hanya lewat telpon. Tapi sungguh ini sangat menyentuh hati dan
perasaan ini. Semakin penasaran aku dengan ucapanmu tadi maka seketika itu juga
hp yang aku pegang menulis pesan kepadanya.
Maka dalam
hitungan seperjuta kedipan mata. Melesat Berpilin. Berputar. Seketika saat
tombol ok itu ditekan, jika mata bisa melihatnya, bak komet, bagai anak panah,
macam rudal berkecepatan tinggi, 203 karakter SMS itu berubah menjadi data.
Menderu tak tertahankan menuju tower BTS (base transmitter station) terdekat. Sepersekian
detik lagi lantas dilontarkan sekuat tenaga menuju satelit yang ratusan kilometer
di atas sana, berputar dalam sistem pembagian wilayah yang rumit, bergabung dengan
jutaan pesan, suara, streaming gambar, dan data lainnya dari berbagai sudut
muka bumi (yang hebatnya tak satupun tertukar-tukar), lantas sebelum mata
sempat berkedip lagi, pesan tersebut
sudah dilontarkan kembali ke muka bumi Pecah menjadi empat. Bagai meteor yang
terbelah, pecahan itu berpendar-pendar sejuta warna menghujam ke empat penjuru
dunia. Empat nomor telepon genggam! Tak peduli di manapun itu berada. Tak
peduli sedang apapun pemiliknya. Kabar itu segera terkirimkan. Melesat mencari tempat
nomor telepon genggam yang dituju.
“Tadi itu
sungguhan?”
Suasana semakin
sunyi dan aku juga tidak tahu apakah sms yang aku kirim dibacanya atau tidak.
Atau mungkin dia memang sudah tidur. Ah, barangkali besok sms yang aku kirim
dibacanya. Wajar bila dia belum balas pesan ku tadi, mungkin dia sudah tidur
sungguhan. Hape langsung kuletakan diatas meja kamar yang ditumpuki buku-buku
koleksiku. Tapi perasaan dan pikiran mau bayar langganan koran besok tetap
masih aku pikirkan. Ah, sialnya malam ini, semoga besok ada uang satu koper di
depan rumahku. Amin.
Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di www.bolacasino88.com Agen Judi Online Terpercaya Di Asia.
BalasHapusPelayanan Yang Professional Dan Ramah
Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.
- Minimal Deposit 20.000
- Minimal Withdraw 50.000
Dapatkan Hot Promo Kami Seperti :
- Bonus Refferal Seumur Hidup
- Bonus Sportsbook 100%
- Cashback Sportbook 5% - 15%
- Bonus Deposit Games 10%
- Cashback Games 5%
- Bonus Komisi Casino 0,8%
NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku
Nikmati 7 Permainan Dalam 1 Web Seperti:
- Sports
- Live Casino
- Togel
- Poker
- Slot Games
- Nomor
- Financial
Untuk Informasi Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami :
- Live Chat 24 Jam Online
- No Tlp ( +855962671826 )
- BBM ( 2BF2F87E )
- Yahoo ( cs_bolacasino88 )
- Skype ( bola casino88 )
- Facebook ( bolacasino88 Official )
Hot News :
http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/jose-mourinho-diincar-psg-manchester.html
http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/vladimir-vujovic-tidak-akan.html