Pontianak adalah kota Islam
Di awal berdirinya kota atau kesultanan Pontianak, ciri ke-Islamannya
sangat menonjol. Ciri tersebut adalah dibangunnya pemukiman, sebelum
selanjutnya dijadikan pusat pemerintahan kota Pontianak. Namun,
perkembangan pusat pemerintahan kesultanan Pontianak, yang berlokasi di
daerah delta pertemuan sungai Kapuas dan Sungai Landak agak tertinggal
dibandingkan dengan daerah yang dikembangkan oleh pemerintahan Belanda
yang berlokasi di seberang sungai Kapuas (sekarang Pontianak selatan,
Pontianak Kota dan Pontianak Barat). Belanda masuk ke Pontianak hanya
berselang dua tahun dari pendirian kota Pontianak (1771).
Kota Pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat saat ini dikenal dengan kota multikultural. Artinya, di kota ini bermukim penduduk dari berbagai latar belakang etnis, agama, bahasa ibu, adat dan tradisi. Namun diawal berdirinya, Pontianak sebagai kesultanan sebenarnya dapat dikatakan sebagai kota Muslim.
Dengan bermodalkan heterogenitas masyarakatnya, Kota Pontianak saat ini mencanangkan diri menjadi kota pusat perdagangan yang bertaraf internasional. Semoga saja pengembangan kota Pontianak yang mengarah pada taraf global tidak meninggalkan cirinya sebagai kota yang awalnya dibangun dengan ciri ke-Islam-an yang kental. Meskipun pengembangan dan pembangunan kota Pontianak pada waktu belakangan dilakukan oleh pemerintahan Belanda, namun ciri Pontianak sebagai kota Muslim tetap terjaga khususnya masih berdiri kokohnya masjid jami`.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda