Sabtu, 10 Juni 2017

Dering Hp

Dering HP
Oleh : Rahmat Menong

Gawat. Apa yang akan aku lakukan pada saat situasi seperti ini. Kepalaku seakan mau pecah tatkala memikirkan bagaimana mencari uang buat bayar langganan koran besok. Aku menatap rembulan dari kamar jendela. Kupandangi disekitar perkarangan rumah yang mana kala dirimbuni oleh pepohonan pisang. Nampak beberapa pohon yang sudah berbuah lebat. Ranum sekali pisangnya, rasanya ingin sekali aku mengambil dan mencicipinya. Sesekali aku dengar nyanyian jangkrik di malam hari yang juga menghiasi galaunya malam ini.
Dering suara hp menandakan ada pesan yang masuk. Sengaja aku buka dan baca segera pesan apa yang dikirimkan kepadaku. Seorang teman yang ingin meminjam buku padaku. Ya, perlu kalian ketahui bahwa, aku ini orangnya kutu buku. Banyak teman-teman yang ingin sekali meminjamkan bukunya padaku. Aku punya berbagai macam koleksi buku yang menarik untuk dibaca. Entah itu buku sastra, novel, filsafat, buku agama serta buku-buku yang menunjang motivasi agar sukses sedini mungkin.
 
“Andi, bisa pinjam koleksi novel terbarunya dong”

Sms yang aku baca ini tidak aku ketahui nomornya. Aku menatap bingung, dan heran siapa gerangan yang sms ini. Cowok atau cewek. Ah, malas sekali aku mau membalasnya. Besok saja. Pikirku dalam hati.
Masuk lagi pesan dan lagi-lagi di nomor yang tadi.
“Ini Annita Andi”. 

Annita? Oh aku baru ingat, dia yang pernah kukirimin sepucuk surat kekagumanku yang tulus kepadanya. Padanya yang tak pernah pudar di hati. Padanya yang selalu terukir di hati ini hingga hari ini.

Annita teman sekelas waktu SD ku dulu yang ingin aku perjuangkan. Dan ternyata dia mau sms setelah nomor hape ku ini berikan padanya. Ternyata surat yang aku kirimkan padanya itu dibacanya. Surat tentang hobi kami yang waktu SD dulu adalah sama-sama suka membaca. Baca apa saja. Surat tentang kekagumanku padanya semenjak bersama sekolah dulu. walau masih dianggap sebagai cinta monyet dan masih malu-malu, tapi indah sekali pertemanan kita dulu jika dikenang, rasanya ingin mengulang masa-masa itu lagi.

Dia pun tentu sudah tahu kebiasaanku yang suka sekali koleksi buku-buku terbaru dan selalu bilang padanya tiap aku beli buku baru. Dan tentu, dia pun akan meminjam. Bahkan, buku baru yang aku beli, belum aku baca dan dia sudah membawanya ke rumahnya.

Berbicara tentang koleksi bukuku, tentu kalian sudah tahu pasti aku ini orangnya suka membaca. Ya memang aku memang suka membaca dan kebiasaan membaca itu sudah berjalan sangat lama. Di waktu SD aku mulai tertarik dengan buku-buku yang aku lihat dan ingin sekali aku membacanya. Alhamdulillah hingga selesai kuliah pun, buku tetap dihati. Karena buku adalah jendela dunia, dan  jika ingin melihat-lihat dunia maka bacalah buku.

Bukankah itu yang diperintahkan Tuhan kita Yang Mahas Esa tentang membaca dan membaca. Membaca apa saja, diri kita, lingkungan dan alam semesta yang sangat luas ini. Sungguh maha besar Tuhan yang mencipatakan jagat raya ini dan  jika seluruh lautan planet bumi ini dijadikan tinta dan seluruh ranting kayu dijadikan penanya tak kan mampu untuk menuliskan seluruh nikmat Tuhan yang telah diberikannya. Sungguh Tuhan Maha bijaksana dan adil.

Lama tak ku balas sms-nya, ternyata yang sms tadi tidak puas karena sms nya tak kubalas. Lagi-lagi suara dengung nada dering hp ku berbunyi. Kali ini bukan sms, tapi telpon. Ya, seseorang yang sms tadi nelpon. Annita.

“Halo ini Annita”
“Kok sms aku gak dibalas sih?”
“Ya, maaf tadi aku lagi sibuk, jadi benar-benar tidak sempat untuk balas pesan di hapemu”
“Oh iya gak apa-apa,  jangan lupa kamu ada punya buku yang akan aku pinjam”
“Oh iya, tadi buku apa?”
“Tuh kan dasar si pelupa kamu”
“Benar, aku gak ingat sama sekali”
“Emang apa yang kamu pikirkan, sampai-sampai pesan di hape yang barusan aku kirim lupa?”
“Soalnya yang aku ingat itu, ya cuma kamu doing”
“Gombal”
“Tapi beneran, aku ingat kamu selalu”
“Ya udah kalo gitu, kalo kamunya ingat selalu sama aku, berarti besok kamu harus pinjamkan buku yang ingin aku baca ya, terserah, gimana caranya, pokoknya besok harus cari buku yang ingin ku baca ya”
“Oke, pasti itu akan aku wujudkan keinginanmu”
“Jangan lupa ya sayang”
Telpon langsung tertutup dan suasana malam yang magis ini semakin membisu. Hanya ditemani suara-suara nyanyian jangkrik yang sedari tadi aku dengar. Perlahan semakin lebar aku buka jendela dan kutatapi rembulan yang bersinar. Mendung pun tiada lagi. Hati yang seakan mati kini bergairah kembali.

Oh iya, bukankah aku pernah bilang padanya bahwa aku ingin hidup bersamanya dan selamanya pekan lalu. Dan itu pun hanya lewat sms di hape ku. Aku tidak memintanya untuk menjawab saat itu juga. Nanti saja jawabnya dan terserah kapan dan dimana pun akan dia menjawabnya.

Perlahan perasaan gusar dan gelisah semakin hilang tatkala engkau berkata begitu padaku. Meskipun hanya lewat telpon. Tapi sungguh ini sangat menyentuh hati dan perasaan ini. Semakin penasaran aku dengan ucapanmu tadi maka seketika itu juga hp yang aku pegang menulis pesan kepadanya. 

Maka dalam hitungan seperjuta kedipan mata. Melesat Berpilin. Berputar. Seketika saat tombol ok itu ditekan, jika mata bisa melihatnya, bak komet, bagai anak panah, macam rudal berkecepatan tinggi, 203 karakter SMS itu berubah menjadi data. Menderu tak tertahankan menuju tower BTS (base transmitter station) terdekat. Sepersekian detik lagi lantas dilontarkan sekuat tenaga menuju satelit yang ratusan kilometer di atas sana, berputar dalam sistem pembagian wilayah yang rumit, bergabung dengan jutaan pesan, suara, streaming gambar, dan data lainnya dari berbagai sudut muka bumi (yang hebatnya tak satupun tertukar-tukar), lantas sebelum mata sempat berkedip lagi, pesan tersebut sudah dilontarkan kembali ke muka bumi Pecah menjadi empat. Bagai meteor yang terbelah, pecahan itu berpendar-pendar sejuta warna menghujam ke empat penjuru dunia. Empat nomor telepon genggam! Tak peduli di manapun itu berada. Tak peduli sedang apapun pemiliknya. Kabar itu segera terkirimkan. Melesat mencari tempat nomor telepon genggam yang dituju.

“Tadi itu sungguhan?”

Suasana semakin sunyi dan aku juga tidak tahu apakah sms yang aku kirim dibacanya atau tidak. Atau mungkin dia memang sudah tidur. Ah, barangkali besok sms yang aku kirim dibacanya. Wajar bila dia belum balas pesan ku tadi, mungkin dia sudah tidur sungguhan. Hape langsung kuletakan diatas meja kamar yang ditumpuki buku-buku koleksiku. Tapi perasaan dan pikiran mau bayar langganan koran besok tetap masih aku pikirkan. Ah, sialnya malam ini, semoga besok ada uang satu koper di depan rumahku. Amin.




Share: 

1 komentar:

  1. Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di www.bolacasino88.com Agen Judi Online Terpercaya Di Asia.

    Pelayanan Yang Professional Dan Ramah
    Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.

    - Minimal Deposit 20.000
    - Minimal Withdraw 50.000

    Dapatkan Hot Promo Kami Seperti :

    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    - Bonus Sportsbook 100%
    - Cashback Sportbook 5% - 15%
    - Bonus Deposit Games 10%
    - Cashback Games 5%
    - Bonus Komisi Casino 0,8%

    NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku

    Nikmati 7 Permainan Dalam 1 Web Seperti:

    - Sports
    - Live Casino
    - Togel
    - Poker
    - Slot Games
    - Nomor
    - Financial

    Untuk Informasi Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami :

    - Live Chat 24 Jam Online
    - No Tlp ( +855962671826 )
    - BBM ( 2BF2F87E )
    - Yahoo ( cs_bolacasino88 )
    - Skype ( bola casino88 )
    - Facebook ( bolacasino88 Official )

    Hot News :

    http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/jose-mourinho-diincar-psg-manchester.html
    http://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/vladimir-vujovic-tidak-akan.html

    BalasHapus

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda