Rabu, 14 September 2016

Ternyata Saya Ikut Seleksi Duta Bahasa Kalbar Tahun 2016, Ini Buktinya



Program Duta Bahasa Kalbar
Oleh: Rahmat

Apa yang saya lakukan ketika terpilih menjadi Duta Bahasa Kalbar? Berbicara tentang bahasa yang ada di Kalimantan Barat, tentu kita sudah mengetahui bahwa Indonesia ini kaya akan budaya dan bahasa. Dari Sabang hingga Merauke dengan berbagai macam suku yang ada, namun kita tetap bersatu padu membangun negeri ini bersama.

  
Menjadi Duta Bahasa adalah impian setiap peserta, saya tak memungkiri bila saya akan terpilih untuk mewakili Kalbar di pentas nasional. Insya Allah mudah-mudahan saya siap dan siap. Tulisan ini dibuat pagi ini (07/09/16) sekitar pukul enam lebih. Jadi harap maklumilah tulisan saya ini.



Dengan kerja yang sedari pukul empat sore hingga jam 1 malam, tentu ini membuat saya semakin kurang maksimal dalam mempersiapkan segala macam persiapan yang akan diujikan hari ini. Belum lagi dengan kegiatan di tempat tinggal yang cukup meleahkan serta ditambah lagi dengan skripsi yang belum usai-usai. Tapi saya sudah bertekad semampu saya untuk bisa tampil maksimal.


Sebagai mana yang pernah disampaikan oleh Duta Bahasa Kalbar tahun 2007, menjadi Duta bahasa itu harus mengkampanyekan bahasa Indonesia, jangan sampai akibat dari globalisasi, nilai-nilai kebahasaan Indonesia kita semakin luntur, peran pemuda lah untuk menjadi agen perubahan apalagi bila terpilih sebagai Duta Bahasa yang setidaknya bisa mengenalkan bahasa Indonesia.

Ada kosa kata dalam bahasa Indonesia untuk menggantikan kosa kata dalam bahasa Indonesia dalam bahasa asing. Sebagai contoh down load dalam bahasa Indonesia adalah unduh, up load dialihbahasakan menjadi unggah, email adalah surat elektronik dan masih banyak lagi kosa kata asing yang mungkin belum kita ketahui namun sudah ada dalam bahasa Indonesianya.

Menjadai Duta Bahasa bukan berarti harus selalu menggunakan bahasa Indonesia di setiap waktu. Menjadi duta bahasa bukan pula harus selalu berbahasa Indonesia yang baku. Menjadi Duta bahasa adalah memiliki kepekaan untuk turut mengkampanyekan dan melestarikan bahasa daerah, terutama penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri. Salut juga dengan penilaian yang katanya sedari pertama mendaftar sudah dianggap sebagai penilaian untuk para peserta, cara sederhana namun cukup bermakna dimata saya. 

Saya masih ingat ketika SMA dulu, disaat mata pelajaran mulok (muatan lokal) yang mengajarkan bahasa Inggris. Ya, mata pelajaran muloknya bahasa Inggris. Mulok itu adalah muatan lokal, semestinya diberi pelajaran yang bersifat kekhasan daerah kita. Budaya lebih tepatnya. Memang kita perlu mengenal budaya. Mungkin bisa diselingi pelajaran yang bersifat budaya dan tentang bahasa daerah masing-masing.

Dan jika saya terpilih menjadi Duta bahasa Kalbar, saya akan mengajak teman-teman untuk mencintai dan melestarikan bahasa daerah. Karena sebagaimana yang sudah kita ketahui, kalbar ini khususnya di Pontianak, beragam macam bahasa dan ini perlu digalakan sosialisasi untuk melestarikannya.

Cukup sederhana, saya bisa gunakan media sosial yang saya punya. Saya bisa mengkampanyekan lewat media sosial saya, facebook dan twiter adalah media sosial yang sering saya gunakan.

Lewat tulisan blog. Karena jangkauan blog itu luas, jadi bukan tidak mungkin bisa tersampaikan lewat media ini. Saat ini, blog sudah menjadi sarana yang efektif dan murah untuk mempromosikan segala macam hal. Banyak perusahaan yang mempromosikan produknya melalui blog-blog. 

Terakhir adalah lewat saluran Youtube. Selain lewat cerita, audio visual sangat efektif untuk mengenalkan dan mengkampanyekan berbahasa daerah dan Indonesia. Itu saja dulu. Semoga saja lewat tulisan ringkas dan mendadak ini bisa menjadikan dewan juri yang baik hati untuk mempertimbangkan saya sebagai nominasi. Amin. 

Nantikan Tulisan Selanjutnya.... 

Sumber Foto Fanpage Balai Bahasa Kalbar
Share: 

2 komentar:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda